Senin 14 Dec 2020 17:29 WIB

Apa Upaya Pemerintah Menangani Banjir Saat Ini?

Pendangkalan sungai, danau dan situ sangat berpengaruh besar pada daya tampung air

Red: Gita Amanda
Ilustrasi Banjir
Foto: MGIT3
Ilustrasi Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, Salam pembaca,

Mulai pekan ini dan seterusnya, redaksi akan menayangkan tanya jawab seputar kebencanaan bersama Bapak Berton Suar Panjaitan, SKM., MHM, Ph.D, selalu Kepala Pusat Diklat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pertanyaan bisa disampaikan melalui alamat email: [email protected].

Baca Juga

Penanya Anisa Himiko Putri,

1. Banjir sering terjadi pada bulan Desember-Januari?

Ada beberapa faktor penting yang berpengaruh terhadap proses terjadinya hujan di wilayah Indonesia, antara lain posisi lintang, pola angin (angin pasat dan monsun), keberadaan lautan dan permukaan air lainnya, serta pegunungan dan gunung-gunung yang tinggi. Dari pengaruh faktor-faktor fisik tersebut, paling tidak ada tiga tipe pola curah hujan yang terjadi di wilayah Indonesia, yakni tipe ekuatorial, monsun dan tipe lokal. (Tukidi, 2010). Tipe curah hujan ekuatorial proses terjadinya berhubungan dengan pergerakan zona konvergensi ke arah utara dan selatan mengikuti pergerakan semu matahari. Sedangkan tipe monsun lebih dipengaruhi oleh adanya tiupan angin musim (Angin Musim Barat). Selanjutnya, tipe lokal lebih dipengaruhi oleh kondisi lingkungan fisik setempat, yakni adanya bentang perairan sebagai sumber penguapan dan pegunungan atau gunung-gunung yang tinggi sebagai daerah tangkapan hujan.

Lebih lanjut Tukidi (2010) juga menyampaikan bahwa jumlah curah hujan rata-rata yang turun di pelbagai tempat di wilayah Indonesia dalam setahun berkisar antara 500 milimeter (mm) sampai lebih dari 5000 mm. Banyak sedikitnya curah hujan juga dipengaruhi oleh letak dan ketinggian suatu tempat, yakni tempat-tempat yang letaknya di pantai barat atau selatan yang langsung menghadapi angin barat memiliki curah hujan yang besar.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) mengungkapkan bahwa  perubahan iklim dapat menyebabkan peningkatan risiko dan peluang curah hujan ekstrem.  Biasanya curah hujan yang intens dimulai pada bulan Oktober-November di wilayah Indonesia. Peningkatan curah hujan bulanan tersebut dapat berlangsung hingga Februari tahun berikutnya. Curah hujan ini akan membuat daya serap air ke dalam tanah akan semakin kecil dan volume air di situ, danau dan sungai dapat menjadi tinggi untuk meampung curah hujan tersebut. Selain itu, pendangkalan sungai, danau, dan situ sangat berpengaruh besar pada daya tampung air hujan tersebut. Pendangkalan tersebut sangat dipengaruhi jumlah massa yang dibawa oleh hujan dari hulu (pengunungan) ke badan-badan sungai. Di pihak lain, pembuangan sampah sembarangan terutama ke sungai akan menyebabkan kurang lancarnya aliran sungai dan endapan pada sungai.

2.  Upaya pemerintah untuk menangani bencana banjir?

Bencana merupakan peristiwa adanya pertemuan antara kerentanan dengan bahaya sehingga terjadi adanya yang meninggal dunia, kerusakan lingkungan dan harta benda. Dalam konteks bencana banjir, kerentanan tersebut dapat berupa adanya pemukiman dekat dengan sungai yang dangkal. Sedangkan bahaya adalah adanya air (hujan) yang datang dalam jumlah besar. Ketika terjadi pertemuan air hujan yang besar tadi mengalir melalui sungai yang dangkal maka masyarakat yang berada di wilayah pemukiman tadi dapat mengalami genangan air dan dapat merusak rumah dan lingkungan, serta kematian.

Untuk mengurangi dampak banjir, Pemerintah bersama masyarakat akan melakukan hal-hal berikut:

a. Evakuasi masyarakat di sekitar wilayah banjir

b. Menyediakan peralatan yang akan digunakan untuk evakuasi

c. Menyediakan tempat evakuasi sementara

d. Menyediakan kebutuhan dasar

e. Memberbaiki tanggul (dan lain-lain) yang jebol bila ada

3. Upaya pemerintah untuk mengurangi dampak banjir bencana banjir?

Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah dan mengurangi terjadinya banjir antara lain:

a) Menjaga lingkungan sekitar

b) Hindari membuat rumah di pinggiran sungai

c) Melaksanakan program tebang pilih dan reboisasi

d) Buanglah sampah pada tempatnya

e) Rajin membersihkan saluran air

f) Memperbanyak dan menyediakan lahan terbuka untuk membuat lahan hijau untuk penyerapan air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement