REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menjadi ahli surga adalah impian setiap umat Muslim. Terdapat ciri-ciri mengenai ahli surga yang dapat diketahui dan ditiru bagi segenap insan yang benar-benar ingin bertempat tinggal di dalamnya.
Dalam buku Dakwah Sebagai Panggilan karya Salim Segaf Al-Jufri dijelaskan, segala bentuk pengabdian kepada Allah SWT hendaknya dimulai dari niat yang baik. Sebab kehebatan seorang Muslim tidak hanya diukur dari banyaknya ibadah dan amal, namun dari kebersihan hati.
Para salafushalih menjaga betul nilai-nilai amalnya. Maka salah satu ciri para ahli surga adalah mereka yang digambarkan bahwa di dalam hatinya tidak ada kebencian kepada orang lain. Karena orang yang cenderung menyukai menjelek-jelekkan orang lain, nyatanya kerap mengharapkan pujian juga.
Di zaman Rasulullah SAW, para ahli surga sikapnya dapat dilihat dari laku kesehariannya. Seperti yang dicontohkan para sahabat Nabi yang paling dekat dengan beliau.
Dalam kitab Mukhtashar At-Tadzkirah lil-Qurthubi karya Abdul Wahab dijelaskan, salah satu ciri orang ahli surga adalah mereka yang meninggalkan maksiat di dalam hidup.
Meninggalkan maksiat dan menjauhi larangan-larangan Allah membuat para ahli surga kerap murung memikirkan masa depan akhiratnya. Kendati mereka merupakan ahli ibadah yang shalih, mereka juga mengkhawatirkan amalan ibadahnya apakah akan diterima Allah SWT atau tidak.
