Sabtu 19 Dec 2020 12:28 WIB

Kuku Bisa Beri Sinyal Gangguan Kesehatan

Tanda di kuku bisa memberikan gambaran kesehatan seseorang.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Tanda di kuku bisa memberikan gambaran kesehatan seseorang (Foto: ilustrasi)
Foto: Pixabay
Tanda di kuku bisa memberikan gambaran kesehatan seseorang (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerigi atau tampak seperti baret maupun tonjolan, serta tanda putih di kuku mungkin bisa disebabkan karena sejumlah faktor seperti penggunaan cat kuku, kebiasaan menggigit jari, hingga gesekan. Namun, kondisi ini ternyata juga bisa terjadi karena alasan medis.

Namun, perlukah Anda mengkhawatirkan tanda di kuku tersebut? Seorang dokter kulit dan pendiri Eternal Dermatology and Aesthetics di Fulton, Maryland, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa kuku dikenax dapat mengubah tampilan dari waktu ke waktu.

Baca Juga

“Gerigi atau baret adalah sesuatu yang umum dilihat dan sebenarnya itu tergantung jenis. Beberapa normal terjadi, tapi lainnya bisa menjadi tanda trauma pada jari,” ujar Rodney, dilansir Parade, Sabtu (19/12).

Tanda di kuku bisa memberi gambaran semillas mengenai kesehatan Anda secara keseluruhan. Rodney mengatakan ini biasanya merupakan tanda penuaan.

Seiring waktu, kuku bisa menjadi lebih tebal atau lebih tipis dan kehilangan bentuk saat bertambahnya usia. Kulit, rambut, dan kuku mengandung keratin yang penting menciptakan sel-sel kulit dan kuku baru.

“Produksi keratin melambat seiring bertambahnya usia, memberikan tampilan vertikal, garis yang membentang di sepanjang kuku,” jelas Rodney.

Trauma kuku, seperti sering mencuci tangan atau melakukan manikur secara teratur, meningkatkan risiko timbulnya tonjolan kuku. Menurut laporan dari Klinik Cleveland, stres juga dapat menyebabkan munculnya garis-garis di kuku Anda.

Ketika memiliki tanda di kuku Anda, perhatikan arahnya. Bubungan vertikal, yang membentang dari kutikula ke ujung kuku, biasanya merupakan bagian normal dari proses penuaan.

“Kadang-kadang, itu bisa jadi akibat dari kondisi medis seperti diabetes atau kekurangan vitamin,” kata dokter kulit Ranella Hirsch.

photo
Ilustrasi sakit - (Pxfuel)

Anemia, artritis reumatoid, dan penyakit pembuluh darah perifer juga dapat meningkatkan risiko tonjolan atau tanda di kuku. Trauma kuku atau pertumbuhan atau tumor yang tumbuh di bawah kuku juga menyebabkan tonjolan vertikal.

Bubungan horizontal, yang memanjang dari sisi ke sisi di sepanjang kuku Anda, adalah cerita yang berbeda. Jika ini terjadi pada satu kuku, itu mungkin karena trauma pada kuku individu tersebut.

“Di sisi lain, jika banyak atau semua kuku terkena, itu bisa jadi akibat dari sesuatu yang lebih mengkhawatirkan, seperti infeksi atau penyakit serius,” jelas Rodney.

Beberapa tanda horizontal di kuku yang dikenal sebagai garis Beau terjadi, meski kurang umum dibandingkan dengan tanda vertikal.Ini terkadang dikaitkan dengan masalah medis yang signifikan, seperti penyakit ginjal, diabetes, psoriasis atau penyakit tiroid, dan, terkadang muncul pada pasien yang menjalani kemoterapi.

Pertumbuhan kuku melambat atau berhenti selama sakit, dan kemudian berlanjut kembali setelah sembuh. Garis Beau menandai waktu ketika penyakit itu terjadi, dan garis tumbuh bersama kuku seiring waktu.

Namun, tidak semua tanda tonjolan vertikal di kuku normal. Rodney mengatakan tonjolan yang parah bisa menjadi tanda kekurangan vitamin atau zat besi.

Produksi keratin yang menurun menyebabkan sebagian besar tanda di kuku. Produksi keratin bergantung pada vitamin A dan B12, zat besi, seng, dan vitamin B biotin.

Mengkonsumsi makanan yang kaya vitamin ini atau suplemen membantu memastikan Anda mendapatkan cukup vitamin dan dapat memperbaiki tonjolan di kuku. Suplemen seng dan biotin secara khusus membantu meningkatkan kesehatan kuku.

Rodney mengatakan beri kuku Anda perhatian. Diantaranya adalah dengan menghindari proses manikur yang kasar, terutama yang melibatkan penggerusan permukaan kuku.

Gunakan sabun pelembab, hindari mencuci bagian kuku secara berlebihan, jangan menggigit atau mengoreknya untuk menghindari kutikula Anda rusak. Jika tonjolan tersebut disertai dengan kuku yang rapuh, penyok atau perubahan warna pada beberapa kuku, segera berkonsultasi dengan dokter.

“Ini bisa menjadi salah satu dari berbagai kondisi yang harus Anda tangani secepatnya,” kata Rodney memperingatkan.

Menjaga kuku tetap pendek membantu meminimalkan trauma. Rutin melembabkan kuku juga perlu dilakukan karena dehidrasi dapat menyebabkan tanda tonjolan.

Tidur dengan melapisi tangan dan kaku serta menggunakan pelembab adalah salah satu cara yang baik. Jika Anda memiliki tanda atau tonjolan yang muncul bersama dengan masalah kesehatan lain, seperti penurunan berat badan secara tiba-tiba, atau semakin memburuk seiring berjalannya waktu, ingatlah untuk segera membuat janji dengan dokter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement