Senin 21 Dec 2020 10:25 WIB

Risma: Rumah Sakit di Surabaya Hampir Penuh

Ruang isolasi di Asrama Haji masih kosong tapi belum digunakan untuk pasien Covid-19.

Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) memberikan peralatan medis kepada penerima bantuan di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/6/2020). Pemberian bantuan berupa alat ventilator kepada sejumlah rumah sakit nonrujukan itu diharapkan dapat membantu pihak rumah sakit menangani pasien COVID19.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) memberikan peralatan medis kepada penerima bantuan di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/6/2020). Pemberian bantuan berupa alat ventilator kepada sejumlah rumah sakit nonrujukan itu diharapkan dapat membantu pihak rumah sakit menangani pasien COVID19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di ibu kota Provinsi Jawa Timur, hampir penuh pasien terpapar virus corona jenis baru itu.

"Makanya saya sampaikan kepada warga untuk sementara kalau tidak terpaksa tidak ke luar kota dulu," kata Risma.

Dia menjelaskan saat ini sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Surabaya hampir penuh. Sebagian besar pasien yang rata-rata terpapar virus usai bepergian dari luar kota.

"RS Husada Utama itu kurang lebih masih 100 (tempat tidur), kemudian RSUD Shoewandi penuh. Di beberapa rumah sakit lain kapasitasnya sekitar 10-20 persen," katanya.

Meski ruang isolasi di Asrama Haji kapasitasnya kosong, Wali Kota Risma menyatakan belum berani menggunakannya untuk pasien dengan gejala terpapar virus. Saat ini, semua warga yang terpapar Covid-19 disertai gejala langsung dirujuk ke rumah sakit.

"Asrama Haji sebetulnya masih kosong tapi kita tidak berani meskipun itu dia ada gejala-gejala. Sekarang ini semua kita rujuk ke rumah sakit," ujarnya.

Namun begitu, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu, menyatakan bakal berdiskusi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk mendapatkan masukan-masukan terkait dengan pemanfaatan Asrama Haji bagi pasien Covid-19 disertai gejala.

"Saya coba mungkin akan berdiskusi dengan IDI untuk bagaimana kami bisa dibantu 'backup' Asrama Haji sehingga kalau gejalanya ringan itu mungkin bisa di Asrama Haji," katanya.

Risma berharap, warga kembali meningkatkan disiplin protokol kesehatan sebab pihaknya tidak ingin ada lagi warga Surabaya yang terpapar hingga harus dirawat di rumah sakit.

"Saya ingatkan lagi, bukan hanya agar tidak liburan (ke luar kota, red.) tapi kalau setelah pulang kerja (dari luar kota) dia lama di sana bisa langsung 'swab' (usap)," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
لَا جُنَاحَ عَلَيْهِنَّ فِيْٓ اٰبَاۤىِٕهِنَّ وَلَآ اَبْنَاۤىِٕهِنَّ وَلَآ اِخْوَانِهِنَّ وَلَآ اَبْنَاۤءِ اِخْوَانِهِنَّ وَلَآ اَبْنَاۤءِ اَخَوٰتِهِنَّ وَلَا نِسَاۤىِٕهِنَّ وَلَا مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُهُنَّۚ وَاتَّقِيْنَ اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدًا
Tidak ada dosa atas istri-istri Nabi (untuk berjumpa tanpa tabir) dengan bapak-bapak mereka, anak laki-laki mereka, saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara laki-laki mereka, anak laki-laki dari saudara perempuan mereka, perempuan-perempuan mereka (yang beriman) dan hamba sahaya yang mereka miliki, dan bertakwalah kamu (istri-istri Nabi) kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

(QS. Al-Ahzab ayat 55)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement