Senin 21 Dec 2020 15:28 WIB

Pepesan Kosong PPP dan Target 15 Juta Suara di 2024

PPP harus dikelola serius agar tidak hilang di pemilu 2024.

Red: Indira Rezkisari
Suharso Monorarfa terpilih sebagai ketua umum PPP periode 2020-2025 secara aklamasi di Hotel Claro, Makassar, Sabtu (19/12). PPP memiliki tantangan besar untuk menggaet suara anak muda agar bisa meraih suara signifikan di Pemilu 2024.
Foto: DPP PPP
Suharso Monorarfa terpilih sebagai ketua umum PPP periode 2020-2025 secara aklamasi di Hotel Claro, Makassar, Sabtu (19/12). PPP memiliki tantangan besar untuk menggaet suara anak muda agar bisa meraih suara signifikan di Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Nawir Arsyad Akbar, Febrianto Adi Saputro

Pernah membawa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ke masa kejayaannya, Hamzah Haz menceritakan kekhawatirannya kala partainya dinilai akan menjadi pepesan kosong pada masa reformasi. Yaitu, saat organisasi masyarakat (ormas) seperti Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) yang saat itu dipimpin oleh Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan PP Muhamadiyah yang dikepalai Amien Rais mendirikan partai.

Baca Juga

Berdirinya PKB di bawah Gus Dur dan PAN oleh Amien Rais membuat pengamat langsung menilai PPP akan segera karam nasibnya di kancah politik Indonesia. Sebab Gus Dur dan Amien ketika itu merupakan perwakilan dua ormas Islam terbesar.

"Hampir semuanya mengatakan habislah PPP, PPP menjadi pepesan kosong. Ya kan memang PPP isinya itu kan adalah intinya NU, Permusi, SI, Perti, ya kan itu intinya, tapi yang banyak itu adalah NU dengan Muhamadiyah dan kedua sudah dengan partai," ujar Hamzah dalam YouTube PPP yang dilihat Senin (21/12).

Ia yang saat itu menjadi menteri di era Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie, juga mengutarakan niatnya untuk berhenti dari jabatan tersebut. Alasannya partai berlambang Ka'bah itu tengah terancam oleh kehadiran PKB dan PAN.

Ketika mengutarakan niatnya, Habibie disebutnya kaget. "Bapak bicara apa dengan saya?" ujar Habibie ditirukan oleh Hamzah Haz. Tak ingin Menteri Negara Investasinya itu berhenti, Habibie menjanjikan agar programnya dapat terpenuhi.

Hamzah Haz pun menjawab. "Pak ini kan reformasi semua ormas mendirikan partai dan yang dihadapkan PPP bukan yang ringan-ringan ini. Gus Dur, profesor Amien Rais. Jadi saya merasa khawatir nahwa nanti PPP ini benar-benar seperti dikatakan pepesan kosong itu," katanya ke Habibie.

Setelah melalui berbagai pembicaraan, Habibie pun akhirnya mengizinkan Hamzah Haz berhenti dari pos Menteri Negara Investasi. Setelah berhenti, ia langsung menjalankan ibadah umroh yang rencananya berlangsung selama satu minggu.

Sholat tahajud selalu dilakukannya di Multazam, antara Hajar Aswad dengan pintu Ka'bah. Pada malam ketiga, ia merenung dan memandang Ka'bah yang juga merupakan lambang dari PPP.

"Kemudian saya spontan begini, ya Allah aku ini Hamzah Haz Ketua Umum PPP, partai Islam. Izinkanlah ya Allah, PPP memakai Ka'bah ini menjadi tanda gambarnya," ujar mantan Wakil Presiden Republik Indonesia itu.

Setelah itu, ia mengaku lega dengan kekhawatirannya terhadap PPP. Pulang ke kediamannya, Hamzah Haz langsung menceritakan renungan dan perasaannya kepada istrinya. Menurutnya, PPP tak perlu khawatir dengan hadirnya PKB dan PAN.

PPP, kata Hamzah Haz, adalah partai Islam yang menampung aspirasi dari Muslim seluruh Indonesia. Bukan seperti Gus Dur dan Amien yang elektabilitasnya tinggi di sejumlah daerah saja.

"Lainnya kan masih cair semua, daerah yang kemudian macam Jawa barat, DKI Jakarta, di luar Jawa masih semuanya terjadi dan saya katakan partai Islam itu adalah PPP ini," ujar Hamzah Haz.

Rasa khawatirnya pun tak terbukti pada pemilihan umum (Pemilu) 2004. Saat PPP menduduki peringkat ketiga dan mendapatkan 58 kursi di DPR, di bawah PDIP dan Partai Golkar.

PPP yang saat itu masih dapat didampingi oleh KH Maimoen Zubair juga dapat berbicara banyak di kancah perpolitikan Indonesia. Menurutnya, itu terjadi karena PPP merupakan partai Islam yang menampung aspirasi semua umat.

"Bismillah kita berjalan, apa ulama-ulama ini harus mendampingi kita. Saya masih ingat almaghfurlah KH Maimoen Zubair pun mendampingi dan besar jasanya mendirikan, membesarkan PPP, dan mendampingi kita di DPP PPP," ujar Hamzah Haz.

Hamzah Haz memang sudah mengalihkan jabatannya di PPP bertahun-tahun lalu. Namun ia masih tetap memiliki kekuatirannya akan PPP. Salah satunya adalah penurunan suara yang terjadi beberapa tahun terakhir.

Kejayaan PPP bertahan dari 1999 hingga 2004. Setelah itu, perolehan kursi legislatif PPP menurun dari 58 menjadi 38 kursi pada Pemilu 2009. Saat itu, PPP dipimpin oleh mantan Menteri Agama Suryadharma Ali.

Suara PPP semakin menurun kala pimpinan partai terjerat kasus korupsi. Hingga puncak 'bencana' terjadi pada Pemilu 2019, saat PPP hanya memperoleh 19 kursi DPR.

"Jadi saya di sini katakan kalau ini tidak dikelola sungguh-sungguh bisa nanti Pemilu 2024 bisa hilang PPP," ujar mantan Wakil Presiden itu dalam pidato penutupan Muktamar IX, Ahad (20/12).

photo
Mantan Wakil Presiden Indonesia, Hamzah Haz, yang juga mantan Ketua Umum PPP. - (Antara)

Lewat Muktamar IX, Suharso Monoarfa terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum PPP periode 2020-2025. Di bawah kepemimpinannya, ia menargetkan partai berlambang Ka'bah itu meraih 15 juta suara pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Kita harus dapat mencapai angka 15 juta. Luar biasa 15 juta," ujar Suharso dalam pidato penutupan Muktamar IX, Ahad (20/12).

Untuk itu, ia menekankan agar para kader bersatu usai gelaran Muktamar IX. Tak ada lagi konflik di internal partai yang justru membuat pengurus menghabiskan tenaganya untuk menyelesaikan hal tersebut.

"Kerja kita ke depan adalah kerja elektoral dan kerja elektoral itu sangat penting. Dan harus kita kerjakan sejak dini, kita harus mengembalikan partai ini sejatinya partai pemilu," ujar Suharso.

Direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai target bombastis dan ambisius tersebut merupakan pecut untuk meningkatkan elektabilitas PPP di Pemilu 2024. "Target yang bombastis dan ambisius. Ini pecut untuk meningkatkan elektabilitas PPP," kata Adi kepada Republika, Senin (21/12).

Adi mengatakan dalam politik, target ambisius dirasa sangat penting. Setidaknya, PPP bisa mendapatkan 80 persen suara dari yang ditargetkan itu. Ia mengatakan, meskipun tak mudah, namun ia meyakini PPP di bawah kepemimpinan Suharso bisa mencapai target tersebut.

"Dengan catatan PPP bisa mengonsolidasi semua kekuatan politiknya, kerja extraordinary, merangkul figur-fitur kunci sebagai magnet elektoral, dan tentu positioning yang sesuai selera anak zaman," ujarnya.

Adi menambahkan, penting juga bagi PPP untuk menyesuaikan diri dengan kelompok milenial mengingat di 2024 nanti ada sekitar 77 juta yang masuk dalam kategori umur milenial. "Suharso bisa melakukan itu semua karena relatif diterima di semua faksi politik di internal PPP," tuturnya.  

Kemudian Adi melihat ada tiga tantangan yang harus dijawab Suharso usai terpilih sebagai ketua umum PPP. Pertama, menyolidkan mesin politik PPP. Kedua, mesti bersaing dengan partai Islam lain yang gencar merebut ceruk pemilih Islam muda milenial, terakhir ancaman pragmatisme pemilih.

Konsultan politik dari PolMark Indonesia, Eep Saefulloh, juga menekankan pentingnya PPP berupaya menggaet ketertarikan pemilih muda dan milenial.

"PPP harus bersedia dengan ikhlas menyesuaikan diri dengan keberadaan generasi ini. Mereka pemilih besar," ujar Eep.

Apalagi akan ada 50 persen pemilih di bawah usia 40 tahun di pemilu 2024. PPP mau tidak mau harus bisa menjadi partainya anak muda. "Mau tidak mau harus menjadi partainya orang muda. Kalau PPP tidak menjadi partainya orang muda, maka PPP kehilangan kesempatan merebut segmen yang sangat besar," ujar Eep.

Suharso nantinya akan membentuk tiga kategori petugas partai yang salah satunya adalah tim influencer. "Kita harus punya influencer di DPP. Jadi bukan hanya pengurus-pengurus yang diurus, tapi pengurus-pengurus yang benar mengurus," ujar Suharso dalam pidatonya di Hotel Claro, Makassar yang disiarkan oleh PPP, Sabtu (19/12).

Menurutnya, PPP harus beradaptasi dengan perkembangan digital dan internet juga. Untuk itu influencer diperlukan untuk mendulang dukungan dari sana.

"Masa sekarang adalah masa digitalisasi. Di mana internet, jaringan media sosial luar biasa, maka yang diperlukan adalah kelompok pekerjaan sebagai influencer," ujar Suharso.

Kedua, di PPP akan ada petugas yang melakukan kerja elektoral dari tingkat nasional hingga tingkat ranting. Terakhir, adalah tim pendukung organisasi. Kerja tim ini nantinya akan mengkoordinasikan seluruh kader dari yang muda hingga tua.

"Biar kita demonstrasikan pada Republik Indonesia bahwa regenerasi di PPP sesungguhnya terbentuk dan ada," ujar Suharso.

Ia mengajak seluruh kader PPP untuk bersama-sama dalam memajukan partai. Di mana target utamanya adalah meloloskan partai berlambang Ka'bah itu dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. "Dengan langkah-langkah yang terukur, Insya Allah kita bisa mewujudkan impian itu dan mengembalikan kegemilangan PPP," ujar Suharso.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement