Rabu 23 Dec 2020 17:36 WIB

Disdik Bogor Sosialisasikan Persiapan Belajar Tatap Muka

Wakil Walkot Bogor belum bisa pastikan apakah belajar tatap muka jadi dilaksanakan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah siswa menggunakan gawai untuk mengerjakan tugas sekolah di ruang belajar online, Warung Bandrek RW 05, Kelurahan Bondongan, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020). Ruang belajar online yang didirikan Jabar Bergerak Kota Bogor tersebut menyediakan fasilitas gawai dan jaringan internet WiFi gratis bagi siswa tidak mampu di Kota Bogor guna menunjang pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19.
Foto: ARIF FIRMANSYAH/ANTARA
Sejumlah siswa menggunakan gawai untuk mengerjakan tugas sekolah di ruang belajar online, Warung Bandrek RW 05, Kelurahan Bondongan, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (7/10/2020). Ruang belajar online yang didirikan Jabar Bergerak Kota Bogor tersebut menyediakan fasilitas gawai dan jaringan internet WiFi gratis bagi siswa tidak mampu di Kota Bogor guna menunjang pembelajaran jarak jauh di masa pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih menyiapkan rencana pembelajaran tatap muka yang rencananya akan digelar di awal 2021. Saat ini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor tengah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah hingga akhir Desember.

Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin mengatakan karena masih tahap sosialisasi, belum ada sekolah yang mengajukan kesiapannya ke Disdik Kota Bogor. Pada awal Januari 2021 nanti, Disdik akan melakukan verifikasi ke sekolah-sekolah tersebut.

“Kita masih tahap sosialisasi sampai akhir bulan Desember. Terus di awal Januari verifikasi kesiapan sekolah dan pendataan sekolah yang sudah siap,” kata Fahrudin kepada Republika, Rabu (23/12).

Fahrudin menjelaskan, dari hasil verifikasi tersebut akan menghasilkan data sekolah mana yang sudah siap, dan sekolah mana yang belum siap. Jika sudah siap, sekolah yang bersangkutan akan dikonfirmasi akan membuka pembelajaran tatap muka atau tidak.

“Dan itu bisa dilihat juga nanti dari data Dapodik, berapa orangtua yang setuju dan berapa orangtua yang tidak setuju. Orangtua yang setuju, berarti sekolah harus siap buka tatap muka. Jika ada yang tidak setuju, tetap menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ),” jelasnya.

Persiapan yang harus disiapkan pihak sekolah, lanjut Fahrudin, berupa infrastruktur sarana dan pra sarana. Juga pada pembiasaan terhadap siswa. Seperti misalnya, pembiasaan anak belajar dengan menggunakan masker di sekolah. Sekaligus pendisiplinan protokol kesehatan di sekolah.

Saat ini, kata Fahrudin, meskipun belum menyatakan secara resmi, ada beberapa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bogor yang sudah siap untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Meski demikian, Disdik akan tetap melakukan pendataan secara tertulis berdasarkan hasil verifikasi pada Januari nanti.

“Tapi semua keputusannya, sekolah hanya mempersiapkan saja. Sekarang semua diputuskan oleh pemerintah daerah, yakni Pak Wali Kota dan jajaran, apakah situasinya memungkinkan atau tidak untuk pembelajaran tatap muka,” ujarnya.

Sementara itu, pihak Pemkot Bogor sendiri belum bisa memastikan apakah pembelajaran tatap muka bisa dilakukan pada Januari mendatang. Sebab, angka penambahan jumlah kasus Covid-19 di Kota Bogor masih terus meningkat.

"Jadi sampai saat ini karena situasi kondisi bertambahnya jumlah kasus covid-19 ini sangat signifikan, kita belum pernah membahas lagi. Terus terang," ungkap Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement