Sabtu 26 Dec 2020 05:49 WIB

UMB Sukses Gelar World Festival Pencak Silat Open Virtual

Kejuaran ini menjadi langkah mewariskan Pencak Silat kepada generasi muda.

Red: Heri ruslan
UKM Pencak Silat UMB Jakarta menggandeng Persilat IPSF sukses menggelar perlombaan Pencak Silat berbasis virtual berskala Internasional.
Foto: youtube umb
UKM Pencak Silat UMB Jakarta menggandeng Persilat IPSF sukses menggelar perlombaan Pencak Silat berbasis virtual berskala Internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi Covid-19, Universitas Mercu Buana (UMB) Jakarta tetap berkomitmen untuk mengembangkan seni bela diri khas Indonenesia, Pencak Silat, di dunia internasional. UKM Pencak Silat UMB Jakarta menggandeng Persilat IPSF sukses menggelar perlombaan Pencak Silat berbasis virtual berskala Internasional. 

Kegiatan yang mengusung tema “World Festival Pencak Silat Seni Open Virtual” itu menggunakan format berbasis video. Setiap pesertanya membuat video gerak seni silat, baik tangan kosong ataupun menggunakan senjata berdurasi tiga menit dan dikirim via daring.

Rektor UMB Jakarta, Prof Ngadino Surip mengatakan, kejuaraan Pencak Silat internasional yang diselenggarakan secara virtual ini bertujuan untuk melestarikan dan mewariskan pencak silat kepada generasi muda. "Bahkan, kejuaran ini menjadi langkah mewariskan Pencak Silat kepada generasi-generasi muda lintas negara," ujar Rektor dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (25/12).

Ia berharap, Pencak Silat mampu membawa misi kedamaian yang dapat mempersatukan bangsa-bangsa di dunia. "Tentu agar terwujud keharmonisan," ungkap Prof Ngadino. Sebagai institusi pendidikan, lanjut dia, UMB juga memiliki tanggung jawab untuk mewariskan nilai-nilai ke-Indonesia-an yang tersimpan dalam seni gerak Pencak Silat. 

Dengan begitu, menurut Prof Ngadino, proses pendidikan menjadi lebih komprehensif karena tidak hanya melakukan pendekatan ilmiah yang berlangsung di ruang perkuliahan, tetapi juga melakukan pendekatan kebudayaan dan seni olahraga. Pencak Silat telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) oleh UNESCO di Bogota, Kolombia, pada Desember 2019.

Menurut Rektor, pengakuan lembaga internasional tersebut memperkuat argumentasi untuk terus mewariskan pencak silat kepada generasi muda. Bukan semata sebagai seni bela diri asli Indonesia semata, juga menjadikan pencak silat bagian dari identitas kebangsaan. "Sehingga pencak silat mampu menjadi sarana memperluas khasanah kekayaan bangsa Indonesia," kata Prof Ngadino.

Kejuaraan World Festival Pencak Silat Seni Open Virtual 2020 ini terbuka untuk 300 peserta nasional dan internasional, terdiri dari kategori Dewasa, Remaja, Pra Remaja dan Usia Dini dengan tajuk seni tradisional. Pelaksanaan Kejuaraan Virtual itu berlangsung melalui Live Youtube pada 21 hingga 23 Desember 2020. Sedangkan, kegiatan seminar, penutupan dan pengumuman pemenang di setiap kategori telah digelar pada 23 Desember 2020. 

Pada lomba ini, penilaian dilakukan oleh Internasional Referee (IR) Indonesia yang direkomendasikan oleh PERSILAT – IPSF. Para juri festival telah bersertifikat dan penilaian menggunakan Digital Scoring BGSquad.

Para juara untuk tiap kategori akan mendapatkan sertifikat yang ditandatangani Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan Rektor Universitas Mercu Buana serta Uang Pembinaan kepada juara terbaik 1 Putra dan Putri per kategori dan Beasiswa masuk Universitas Mercu Buana diberikan kepada juara terbaik 1 putra dan putri kategori Remaja (SMA/ Sederajat). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement