Kamis 31 Dec 2020 03:08 WIB

Amartha Bidik Penyaluran Pendanaan Rp 2,6 Triliun pada 2021

Amartha akan mendorong program smartphone masuk desa.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha, pionir fintech peer to peer lending dengan fokus pada pembiayaan modal kerja.
Foto: Amartha
PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha, pionir fintech peer to peer lending dengan fokus pada pembiayaan modal kerja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek atau Amartha menargetkan penyaluran sebesar Rp 2,6 triliun pada 2021. Permodalan tersebut akan disalurkan kepada lebih dari 650 ribu perempuan pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah di Jawa, Sulawesi dan Sumatera.

Founder dan CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra mengatakan pertumbuhan bisnis Amartha pada tahun ini tercatat sangat baik. Hingga Desember 2020 penyaluran pendanaan meningkat 21,22 persen menjadi sebesar Rp 2,92 triliun.

Baca Juga

"Pertumbuhan jumlah pelaku UMKM yang mendapatkan pendanaan juga meningkat 11,65 persen menjadi 588.283 Mitra," katanya dalam keterangan pers, Rabu (30/12).

Secara makro, aktivitas UMKM mulai pulih kembali. Di 2021, Amartha sangat optimis kualitas penyaluran pendanaan juga akan semakin membaik seiring dengan pemulihan ekonomi. Selain itu, beberapa strategi telah disiapkan untuk dapat melayani satu juta mitra secara akumulasi di tahun depan.

Salah satunya dengan membangun ekosistem digital untuk meningkatkan inklusi digital UMKM di desa. Taufan mengatakan Amartha akan memperluas produk dan meluncurkan program untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di desa, salah satunya melalui program smartphone masuk desa.

"Amartha berupaya untuk meningkatkan inklusi keuangan digital melalui penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan sektor UMKM informal," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement