Selasa 05 Jan 2021 13:27 WIB

Hyundai dan Kia Prediksi Penjualan Naik 11,5 Persen di 2021

Penjualan Hyundai dan Kia jatuh di angka 12 persen ke level terendah.

Red: Nora Azizah
Produsen kendaraan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co dan afiliasinya Kia Motors Corp, memperkirakan bahwa penjualan kendaraan global gabungan mereka akan melonjak hingga 11,5 persen pada 2021 (Foto: ilustrasi)
Foto: EPA
Produsen kendaraan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co dan afiliasinya Kia Motors Corp, memperkirakan bahwa penjualan kendaraan global gabungan mereka akan melonjak hingga 11,5 persen pada 2021 (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen kendaraan asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co dan afiliasinya Kia Motors Corp, memperkirakan bahwa penjualan kendaraan global gabungan mereka akan melonjak hingga 11,5 persen pada 2021. Prediksi ini akan naik setelah mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut.

Dikutip dari Reuters, Selasa (5/1), target mereka yang sebanyak 7,08 juta kendaraan harus terjun karena adanya pandemi. Penjualan tahun lalu jatuh di angka 12 persen ke level terendah selama satu dekade di 6,35 juta kendaraan.

Baca Juga

Para analisis menggambarkan bahwa target tahun ini cukup realistis dibandingkan dengan prediksi yang sudah mereka lewati selama enam tahun terakhir. Saham Hyundai Motor juga ditutup naik 8 persen pada Senin (04/01), didukung oleh harapan investor untuk penjualan mobil listrik yang kuat tahun ini.

Kona Electric dari Hyundai menjadi titik terang bagi pembuat mobil itu. Analis juga mengatakan, penjualan tetap solid meskipun ada penarikan global setelah serangkaian insiden kebakaran. Kevin Yoo, seorang analis di eBEST Investment & Securities, menambahkan, sementara pasar mobil utama seperti Amerika Serikat dan Eropa mengungkapkan bahwa pandemi sebagai hal yang terburuk dari persaingan dalam mobil listrik.

"Produsen mobil besar lainnya diharapkan untuk mengungkap gelombang EV baru dalam upaya untuk memenuhi peraturan lingkungan pemerintah, serta untuk mengejar ketertinggalan Tesla," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement