Rabu 06 Jan 2021 06:41 WIB

Penumpang di Bandara Lombok Naik hingga 72 Persen

Pergerakan pesawat dan kargo juga menunjukkan tren yang sangat positif

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lombok International Airport (LIA) mengoperasikan alat deteksi suhu tubuh atau thermoscan]  di terminal kedatangan domestik Bandara LIA di Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (26/1/2020).
Foto: ANTARA FOTO
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lombok International Airport (LIA) mengoperasikan alat deteksi suhu tubuh atau thermoscan]  di terminal kedatangan domestik Bandara LIA di Praya, Lombok Tengah, NTB, Minggu (26/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Lombok Nugroho Jati mengatakan jumlah pergerakan penumpang di Bandara Internasional Lombok pada triwulan IV 2020 mengalami peningkatan yang sangat positif.  Tumbuh sampai 72 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu dari 204.632 penumpang pada Juli-September 2020 menjadi 351.833 penumpang pada kurun waktu Oktober-Desember 2020.

Jati menyampaikan pergerakan pesawat dan kargo juga menunjukkan tren yang sangat positif pada tiga bulan terakhir pada 2020.  "Pergerakan pesawat naik 52,6 persen, dari 2.904 pergerakan menjadi 4.434 pergerakan, sementara kargo meningkat 25,8 persen, dari 2,1 juta kilogram menjadi 2,7 juta kilogram kargo di Triwulan IV 2020," ujar Jati dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (5/1).

Menurut Jati, tren positif lalu lintas angkutan udara ini sebenarnya mulai tampak sejak Juli 2020. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transportasi udara setelah sebelumnya industri aviasi sempat lesu akibat pandemi Covid-19. Bahkan pertumbuhan ini tetap terjadi pada Desember 2020 lalu meski terdapat kebijakan pengetatan kembali dalam hal persyaratan melakukan perjalanan udara lewat terbitnya Surat Edaran Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 3 Tahun 2020.

Namun demikian, jumlah pergerakan penumpang, pesawat, dan kargo sepanjang tahun 2020 masih jauh di bawah angka pada 2019. "Pada 2019, Bandara Lombok melayani total 2,9 juta penumpang sementara tahun 2020 hanya 1,28 juta penumpang, atau turun 55,8 persen," ucap Jati.

Jati memaparkan penurunan juga terjadi pada pergerakan pesawat dan kargo yang mana masing-masing turun 48,7 persen dan 20,2 persen. Jati menyampaikan pada 2019 terdapat 28.578 pergerakan pesawat dan kargo sebanyak 9,3 juta kilogram, sementara pada 2020 hanya ada 14.639 pergerakan pesawat dan 7,4 juta kilogram kargo. 

Meskipun terdapat penurunan pergerakan penumpang maupun pesawat selama 2020 dibandingkan dengan 2019, hal tersebut tidak mengurangi komitmen Angkasa Pura I Lombok dalam memberikan pelayanan kepada para pengguna jasa bandara. "Alhamdulillah sepanjang tahun 2020 tidak ada kejadian luar biasa di Bandara Lombok. Kami berhasil mencatatkan zero accident operasional penerbangan," kata Jati.

Jati menambahkan, selama penyelenggaraan Posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 yang digelar sejak 18 Desember 2020 hingga 4 Januari 2021, Bandara Internasional Lombok tercatat melayani 80.080 penumpang atau turun 56 persen dibandingkan dengan periode Nataru 2020 dengan 182.046 penumpang. Sedangkan pergerakan pesawat turun 37 persen yang mana tahun lalu ada 1.533 pergerakan menjadi hanya 961 pergerakan pesawat di tahun ini. "Namun yang menggembirakan, kargo justru meningkat cukup signifikan dengan tumbuh 42 persen, yaitu dari 359 ribu kilogram pada periode Nataru 2020 lalu menjadi 512 ribu kilogram tahun ini," ungkap Jati. 

Kata Jati, puncak arus penumpang yang tiba di Bandara Internasional Lombok pada masa libur Nataru 2021 terjadi pada Kamis (24/12) dengan 5.496 penumpang dengan rincian 3.062 penumpang tiba dan 2.434 penumpang berangkat. Sedangkan puncak arus penumpang yang berangkat dari Bandara Internasional Lombok terjadi pada Ahad (3/1) dengan 2.091 penumpang berangkat dan 2.264 penumpang tiba, atau total sebanyak 5.165 penumpang. 

Untuk memudahkan calon penumpang pesawat udara, sambung Jati, Bandara Internasional Lombok juga telah menyediakan fasilitas layanan rapid test, baik antibodi maupun rapid test antigen di area parkir mobil sebelah barat ini yang buka setiap hari mulai pukul 06.00 WITA hingga 16.00 WITA dengan tarif sebesar Rp 85 ribu untuk rapid test antibodi dan Rp 170 ribu untuk rapid test antigen.

Jati menyebut hasil uji rapid test antibodi maupun rapid test antigen menjadi salah satu dokumen yang harus dipenuhi calon penumpang pesawat udara."Keberaaan fasilitas ini diharapkan dapat memudahkan calon penumpang di Bandara Lombok dalam melengkapi persyaratan dokumen perjalanan udara," kata Jati menambahkan.

 

Muhammad Nursyamsi

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement