Kamis 07 Jan 2021 16:57 WIB

Wisatawan Mancanegara Dominasi Kunjungan ke Pulau Komodo

Tren kunjungan ke Pulau Komodo menurun drastis pada 2020.

Red: Yudha Manggala P Putra
Seekor komodo berkeliaran di pantai pulau Komodo, habitat alami kadal terbesar di dunia.
Foto: thenationalnews.com
Seekor komodo berkeliaran di pantai pulau Komodo, habitat alami kadal terbesar di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Balai Taman Nasional Komodo mencatat, wisatawan mancanegara mendominasi kunjungan ke kawasan Taman Nasional Pulau Komodo di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur sepanjang 2017-2020 yakni sebanyak 348.459 orang.

"Selama empat tahun terakhir ini (2017-2020), kunjungan ke Taman Nasional Komodo didominasi wisatawan mancanegara," ujar Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang Nistyantara, Kamis (7/1).

Dari 567.253 orang wisatawan yang berkunjung, tambahnya, 348.459 orang diantaranya adalah wisatawan mancanegara dan sisanya merupakan wisatawan nusantara.

Menurut dia, tren kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo selama 2017-2019 mengalami peningkatan cukup siginifikan.

Namun pada 2020 menurun drastis karena adanya penutupan kawasan dan pembatasan kunjungan ke kawasan itu akibat Covid-19.

Pada 2017, kata dia, jumlah wisatawan yang mengunjungi kawasan itu tercatat 117.102 orang, terdiri dari 69.893 wisatawan mancanegara dan 47.209 wisatawan nusantara.

Jumlah ini meningkat menjadi 176.830 wisatawan pada 2018, terdiri dari 121.409 wisatawan mancanegara dan 55.421 wisatawan nusantara.

Dan pada 2019, jumlah wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Komodo meningkat menjadi 221.703 orang, terdiri dari 144.068 wisatawan mancanegara dan 77.635 wisatawan nusantara. "Di tahun 2020 kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo hanya 51.618 orang," katanya.

Dia menambahkan, kunjungan wisatawan ke kawasan Taman Nasional Komodo masih tetap dibatasi, sesuai dengan protokol kesehatan.

"Untuk tahun 2021, masih dilakukan pembatasan jumlah kunjungan wisatawan ke Taman Nasional Komodo, sambil menunggu pembukaan tahap tiga sesuai dengan perkembangan Covid-19," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement