Sabtu 09 Jan 2021 11:57 WIB

Arab Saudi Cabut Larangan Penerbangan Internasional Maret

Arab Saudi akan mencabut larangan penerbangan internasional pada 31 Maret

Red: Nashih Nashrullah
Arab Saudi akan mencabut larangan penerbangan internasional pada 31 Maret.  Bendera Arab Saudi.
Foto: Eurosport
Arab Saudi akan mencabut larangan penerbangan internasional pada 31 Maret. Bendera Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO— Arab Saudi akan mencabut larangan penerbangan internasional mulai Rabu, 31 Maret, demikian laporan kantor berita Arab Saudi (SPA) pada Jumat (8/1).

Arab Saudi akan mengizinkan warganya untuk bepergian ke luar negeri dan kemudian kembali ke dalam negeri mulai 31 Maret, dan akan membuka semua bandar udara, darat dan pelabuhan pada tanggal yang sama, menurut laporan kantor berita tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi mencabut larangan masuk di perbatasan laut, darat, dan udara sehingga akses transportasi dari luar negeri kembali dibuka, demikian laporan kantor berita resmi setempat pada Ahad (3/1).

Walaupun demikian, warga asing dan pendatang lainnya diminta untuk tidak berada di Inggris, Afrika Selatan, dan negara-negara lain yang melaporkan wabah Covid-19 jenis baru, selama 14 hari sebelum memasuki Arab Saudi, kata seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri, sebagaimana dikutip dari SPA.

Otoritas di Arab Saudi pada 21 Desember 2020 menutup perbatasan dan memberhentikan sementara layanan penerbangan internasional komersial guna mencegah varian baru Covid-19 masuk ke negara tersebut.

Larangan itu kemudian diperpanjang pada 28 Desember 2020 selama satu minggu, demikian laporan dari SPA.

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan pihaknya akan terus mengamati dan meninjau perkembangan terbaru seraya memperbolehkan warga asing dan maskapai penerbangan asing keluar dari Arab Saudi.

Saat larangan itu berlaku, distribusi barang dan jasa tetap berjalan normal. Beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, menutup perbatasannya untuk warga negara asing selama satu sampai dua pekan demi mencegah penularan dua varian baru Covid-19 yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement