Ahad 10 Jan 2021 21:22 WIB

Ini Kiat Gowes Jarak Jauh di Masa 'New Normal'

'Gowes' jarak jauh di masa new normal memang menantang dan perlu persiapan matang.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nora Azizah
'Gowes' jarak jauh di masa new normal memang menantang dan perlu persiapan matang (Foto: ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
'Gowes' jarak jauh di masa new normal memang menantang dan perlu persiapan matang (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melakukan perjalanan panjang dengan menggunakan sepeda atau gowes tentu memerlukan persiapan yang panjang pula. Musikus yang juga aktivis Iwan Abdulrachman atau yang akrab disapa Abah Iwan ini pun melakukan persiapan yang amat matang berbulan-bulan sebelum berangkat ke Bandung-Bali.

“Ini pasangan berusia 70 tahun, gowes dalam rangka ulang tahun ke 70. Yang spesialnya adalah gowes dalam keadaan new normal, yang butuh mampir di banyak tempat, dan butuh rencana yang matang,” jelas Abah Iwan dalam zoom meeting MEDIC-GO & I-GO UNPAD yang disimak, Sabtu (9/1).

Baca Juga

Iwan melakukan gowes bersama dengan istrinya, Tetet atau yang akrab disapa Ambu, dari Bandung sampai dengan Bali baru-baru ini. Dalam perjalanan itu, mereka berdua mempersiapkan diri seperti Mempersiapkan fisik dengan gowes bersama yang mereka biasakan sejak 10 tahun yang lalu.

Menurutnya, gowes dalam kondisi new normal atau pada saat pandemi Covid-19 melanda sangat menantang. Keadaan pandemi membuat orang-orang di rumah berdiam diri di rumah, sehingga lama-lama pun kondisi tubuh semakin lesu. Oleh karenanya, olahraga fisik harus dilakukan namun dengan keamanan yang mumpuni.

“Kita persiapan berbulan-bulan sebelumnya, kita persiapkan peralatannya jadi tidak dadakan. Kita pun rancang bagaimana keamanannya. Kami berangkat tidak dari Bandung persis karena pertimbangan keamanannya,” jelas dia.

Dia mengatakan, penting untuk mengutamakan keselamatan fisik dan keselamatan mental. Dia mengutamakan kegembiraan, dan menghindari trauma dan ketakutan. Kuncinya adalah pada pengalaman gowes perjalanan jauh sebelumnya yang menciptakan kesan yang mempengaruhi keselamatan mental.

Abah Iwan juga melakukan survei lintasan dengan membuka peta lama. Dia menyiapkan lintasan Bandung sampai dengan Bali.

Selain itu, terkait dengan keselamatan, dia juga membawa alat-alat makan sendiri. Dia juga mencari hotel yang memungkinkan sepeda masuk ke lobi hotel dan menyediakan pemandian shower. Dia juga membawa alat semprot sanitasi yang besar untuk menjaga kebersihan. Abah Iwan menyemprotkannya di beberapa tempat yang sering dipegang-pegang oleh tangan.

“Harus disiplin, di masa pandemi ini pun kita gowes menghasilkan keputusan yang berbeda,” jelas dia.

Farah Noersativa

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement