Selasa 12 Jan 2021 05:46 WIB

Umar, Anak 12 Tahun Penulis Buku 259 Halaman

Umar bercerita tentang bagaimana ayahnya mendidiknya

Red: A.Syalaby Ichsan
Abiku Memang Beda
Foto: Ist
Abiku Memang Beda

REPUBLIKA.CO.ID, Buku ini merupakan karya seorang anak seusia kelas VI SD yang harus menyelesaikan syarat kelulusan menulis kitab atau buku setelah menjalani pendidikan homeschooling. Sang pemberi syarat bukanlah seorang profesor atau guru berprestasi tingkat nasional. Namun, seorang ayah yang ingin memberi pendidikan berbeda kepada anaknya karena ingin agar putranya itu tak menjadi orang yang biasa-biasa saja.

Satu kali, abinya pernah berkata kepada Umar: "Abi akan mempersiapkan kamu agar memiliki tulang punggung yang siap memikul beban yang berat, yaitu urusan-urusan yang besar." Tidak mudah menyelenggarakan pendidikan homeschooling. Abi dan umi Umar pun berbagi tugas dalam memberikan kurikulum pengajaran. Umi bertugas untuk mengajar IPA, matematika, membaca, dan menghafal Alquran. Sementara sang abi mengajar bahasa, sastra, sejarah, geografi, ilmu bisnis, dan ilmu kepemimpinan.

Di dalam buku ini, Umar, anak berusia 12 tahun itu bercerita tentang bagaimana cara ayahnya (sang abi) mendidiknya. Umar kerap dibuai petuah-petuah berharga selama perjalanannya menemani ayahnya di dalam mobil dari Solo ke Yogyakarta atau kotakota lainnya di Pulau Jawa. Untaian mutiara hikmah itu direkam Umar untuk kemudian dituliskannya. Salah satu nasihat yang kerap diulang-ulang disampaikan kepada Umar adalah "Jagalah Allah karena Allah akan menjaga kita."

Lantas, apa saja pengajaran lain yang didapatkan Umar? Di dalam buku ini, Umar menulis bagaimana perspektif ayahnya mengenai pendidikan. Dia menjelaskan, tentang pendidikan di luar teori mainstream yang diajarkan lewat kampus-kampus. Kurikulum lain yang didapatkan Umar adalah tentang nasab dan hasab.

Trah keturunan seperti siapa bin siapa (nasab) dan karya apa yang dihasilkan (hasab) menjadi model pengajaran menarik agar Umar bisa memiliki akar nasab yang kuat. Tidak hanya karya dan prestasi, Umar pun diajari mengenai potensi penyakit keturunan yang kerap menyerang kakek-buyutnya. Potensi negatif ini mesti dipahami agar bisa terhindar atau setidaknya meminimalisasi penyakit-penyakit mematikan yang pernah diderita moyangnya.

Sang Abi juga mengajari ragam hal lain untuk Umar. Dia mengenalkan kepada Umar susunan ilmu pengetahuan, bahasa, logika, logical fallacy (kesalahan berlogika), sejarah dan geografi, pengalaman, hingga cara belajar untuk belajar. Tidak ketinggalan, Umar juga diajari tentang kepemimpinan. Yang terakhir ini, Umar mendapatkan inti dari kepemimpinan, yakni tentang berani mengambil keputusan. Dia harus berani untuk tidak memuaskan semua orang agar bisa fokus terhadap agenda-agenda besarnya.

Judul : Abiku Memang Beda

Penulis : Badiuzzaman Umar Humam

Penerbit : Haksama Book

Tahun Terbit : Juli, 2020

Jumalah Halaman: 259 Halaman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement