Kamis 21 Jan 2021 18:57 WIB

IDI Sumbar: Vaksinator Jangan Sampai Salah Suntik

Para vaksinator harus memperbarui kemampuan supaya tidak terjadi kesalahan.

Rep: Febrian Fachri / Red: Ratna Puspita
[Ilustrasi] Sejumlah tenaga kesehatan menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
[Ilustrasi] Sejumlah tenaga kesehatan menjalani vaksinasi di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumatera Barat Pom Harry Satria mengatakan pelaksanaan vaksinasi tahap oleh pemerintah dalam upaya mengendalikan pandemi menjadi tantangan tersendiri bagi petugas medis yang akan menyuntikkan vaksin. Menurut Harry, para vaksinator yang sudah disiapkan dan dilatih harus kembali memperbarui kemampuan supaya tidak terjadi kesalahan saat proses penyuntikkan. 

"Ini jadi tantangan bagi petugas medis yang bertugas menyuntikkan vaksin. Kemampuan harus di-upgrade kembali. Jangan sampai ada insiden saat penyuntikkan," kata Harry, Kamis (21/1). 

Baca Juga

Harry mengatakan, petugas medis yang bertugas sebagai vaksinator harus memastikan semua alat dan lokasi penyuntikkan dalam keadaan steril. Mereka juga diminta tidak canggung.

Sebba, menurut Harry, bila ada kesalahan saat proses penyuntikkan, akan menjadi sorotan yang akan mempertaruhkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksin itu sendiri. Karena pada tahap awal ini, pemerintah masih sedang berusaha membangun kepercayaan masyarakat agar mau divaksin. 

Harry berpendapat vaksinasi kini menjadi cara efektif dalam mencegah penyakit akibat infeksi. Namun, menurut dia, pemerintah juga harus mengkaji Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). 

KIPI bisa terjadi bukan karena kesalahan vaksin itu sendiri, tetapi juga disebabkan kondisi orang yang divaksin, dan insiden saat penyuntikkan vaksin hingga. Ia mengatakan, orang yang sudah lama tidak disuntik dan orang yang punya penyakit bawaan bisa jadi akan mengalami efek samping pascapenyuntikkan. 

"Hal-hal seperti itu yang harus kita antisipasi supaya vaksinasi ini mendapat kepercayaan dari masyarakat," ucap Harry.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement