Kamis 28 Jan 2021 03:02 WIB

12 Ribu Masker di Kirim ke Wilayah Hujan Abu Gunung Merapi

Masker dikirimkan ke wilayah di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta

Red: Nur Aini
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali mengirimkan 12.000 masker di daerah yang dilanda hujan abu, yakni Tamansari dan Musuk, dampak erupsi Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Rabu (27/1).

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo, di Boyolali, Rabu (27/1), bantuan 6.000 masker untuk warga Dukuh Sudimoro, Desa Sangup, Kecamatan Tamansari sedangkan 6.000 masker lainnya untuk Desa Cluntang, Kecamatan Musuk.

Baca Juga

"Kami memantau wilayah Desa Tlogolele, Klakah, danJrakah, Kecamatan Selo yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi, semuanya aman terkendali dan tidak terjadi hujan abu," katanya.

Petugas menuju Desa Sangub, Kecamatan Tamansari atau di sisi timur Gunung Merapi untuk melihat langsung kondisi hujan abu dampak erupsi Gunung Merapi.

Meski sebagian wilayah Boyolali, terutama di sisi timur Merapi terjadi hujan abu, kata dia, kondisi warga masih aman Hujan yang turun di kawasan lereng Merapi di daerah itu mengurangi debu vulkanik.

Baca juga : 6 Ramuan Herbal dari Kemenkes: Tubuh Sehat, Covid Minggat

"Kami berharap bantuan masker bisa membantu warga untuk mengurangi dampak debu vulkanik yang melanda di Desa Sangup (Tamansari) dan Cluntang (Musuk)," katanya.

Pihaknya sebelumnya memantau Desa Tlogolele yang masih menampung ratusan pengungsi di Tempat Pengungsian Sementara (TPS) Desa Tlogolele.

Selain Desa Tlogolele, daerah yang masuk KRB III Merapi juga Klakah dan Jrakah. Warga yang masih bertahan di pengungsian setempat kelompok rentan dengan tempat tinggal berjarak sekitar 3,5-5 kilometer dari puncak gunung tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement