Kamis 28 Jan 2021 03:45 WIB

Warga Lereng Merapi di Magelang Diminta Tetap Waspada

Warga lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang diminta tetap waspada.

Red: Yudha Manggala P Putra
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/1/2021). Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan pada tanggal 27 Januari 2021 telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 1200 meter ke arah hulu Sungai Krasak.

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Warga lereng Gunung Merapi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, diminta tetap waspada terhadap aktivitas gunung tersebut meskipun sejumlah guguran lava maupun awan panas sampai saat ini tidak berdampak di wilayah tersebut.

Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Edy Susanto di Magelang, Rabu (28/1), mengatakan semua melihat Gunung Merapi masih terus mengeluarkan lava dan guguran sehingga tidak ada kata lain, selain harus tetap waspada.

Ia menyampaikan beberapa kali terjadi awan panas dengan arah ke barat daya kemudian tersapu oleh angin ke timur.

"Sampai sekarang tidak ada laporan untuk dampak di Kabupaten Magelang. Kepala desa atau masyarakat di lereng Merapi Kabupaten Magelang tidak ada yang melaporkan dampak dari luncuran tersebut," katanya.

Selama ini, katanya, luncuran awan panas masih jauh dari permukiman warga di Kabupaten Magelang. "Khususnya untuk Kali Krasak itu memang sempat jarak luncuran hampir dua kilometer, artinya masih jauh dari permukiman," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement