Ahad 31 Jan 2021 01:46 WIB

Satgas Covid-19 Ingatkan Bahaya Klaster Keluarga di Bantul

Secara akumulasi hingga Sabtu, Covid-19 di Bantul mencapai 5.980 kasus

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menyiapkan fasilitas untuk isolasi warga yang terpapar COVID-19 di Rumah Sakit Veteran Patmasuri, Bantul, Yogyakarta, Rabu (13/1/2021). Pemkab Bantul membenahi rumah sakit yang beberapa tahun tidak beroperasi itu untuk menambah kapasitas lokasi isolasi warga yang terpapar COVID-19.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Pekerja menyiapkan fasilitas untuk isolasi warga yang terpapar COVID-19 di Rumah Sakit Veteran Patmasuri, Bantul, Yogyakarta, Rabu (13/1/2021). Pemkab Bantul membenahi rumah sakit yang beberapa tahun tidak beroperasi itu untuk menambah kapasitas lokasi isolasi warga yang terpapar COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengingatkan potensi penyebaran virus coronabaru tersebut dari klaster keluarga yang akhir-akhir ini masih terjadi di wilayah ini.

"Penyebaran COVID-19 yang terjadi akhir-akhir ini adalah adanya klaster keluarga, tempat kerja, serta pelaku perjalanan," kata Camat Banguntapan yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Banguntapan Bantul dalam keterangan resmi di Bantul, Sabtu (30/1).

Oleh sebab itu, pihaknya meminta masyarakat mewaspadai potensi penularan COVID-19 di lingkungan keluarga, terutama jika ada gejala, apalagi ada fenomena pasien positif COVID-19 tidak terus terang dan tidak segera lapor ke Satgas RT setempat ketika terkonfirmasi positif.

"Bahkan yang sudah mengetahui adanya gejala pun kurang disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Gejala yang umum adalah hilang indera penciuman dan perasa, pusing, batuk dan pilek, diare, muntah-muntah dan sebagainya," katanya.

Fauzan mengatakan memasuki masa kedua pembatasan kegiatan masyarakat yaitu Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM), angka total positif COVID-19 di Kecamatan Banguntapan mencapai di atas 1.000 orang, tepatnya 1.032 kasus.

"Dari jumlah itu, 172 orang masih sakit, sebagian di rumah sakit, selter, dan ada yang karantina mandiri di rumah. Turun dari minggu lalu yang sejumlah 190 orang," katanya.

Dia menyebut data perkembangan COVID-19 di Banguntapan per 30 Januari, secara numerik adalah total kasus positif 1.032 orang dengan angka kesembuhan 835 orang, sedangkan kasus positif meninggal berjumlah 25 orang, sehingga pasien yang masih sakit berjumlah 172 orang.

Untuk sebaran pasien kasus COVID-19 meliputi delapan desa, yaitu Desa Banguntapan 457 kasus, Desa Baturetno 186 orang, Desa Jagalan 27 orang, Desa Jambidan 80 orang, Desa Potorono 90 orang, Desa Singosaren 22 orang, Desa Tamanan 89 orang, dan Desa Wirokerten 81 orang.

Data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul menyebut total kasus konfirmasi secara akumulasi hingga Sabtu, 5.980 kasus setelah ada penambahan 152 orang, dan total sembuh 4.814 orang setelah kasus sembuh bertambah 104 orang.

Kasus positif COVID-19 yang meninggal 171 orang, usai ada penambahan tiga kasus meninggal, dengan demikian pasien positif yang masih menjalani isolasi maupun perawatan di sejumlah rumah sakit per Sabtu, berjumlah 995 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement