Senin 01 Feb 2021 17:49 WIB

Bakteri Berkomunikasi Kolektif untuk Menyerang Sel Tubuh

Menghancurkan bakteri tak perlu dengan antibiotik, cukup dengan memutus komunikasinya

Red: Dwi Murdaningsih
Bakteri (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Bakteri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakteri tidak menyerang sel inang sendirian. Serangan terhadap inang biasanya dilakukan secara kolektif. Untuk itu, bakteri harus saling berkomunikasi dengan menggunakan unsur pembawa pesan.

Untuk mengukur jumlah bakteri di lingkungan tertentu, bakteri mengirimkan molekul "percakapan" yang konsentrasinya terus meningkat selaras dengan jumlah bakteri.

Baca Juga

Jika konsentrasi molekul pembawa pesan melewati ambang batas tertentu atau mencapai kuorum, muncul perilaku spesifik "gerombolan" bakteri, berupa sifat baru. Dalam gerombolan, bakteri bisa membentuk lapisan pelindung dari serangan antibodi, atau membuat sintesa racun bersama.

Perang melawan serangan bakteri, kini bisa dilakukan dengan memutus dan mengganggu komunikasinya. Temuan ini juga bisa membantu mencegah multiresistensi antibiotika pada bakteri. Karena serangan patogen, nantinya tidak lagi harus mutlak diobati dengan antibiotika.

Komunikasi diantara bakteri ini ditemukan dalam penelitian yang dilakukan dua pakar mikrobiologi AS, Profesor Bonnie L. Bassler dan Profesor Michael R. Silverman. Kedua ilmuwan mendapat penghargaan Paul Ehrlich- und Ludwig Darmstaedter-Award 2021 yang disertai hadiah uang 120.000 Euro.

Penghargaan yang diumumkan di Frankfurt (27/1) ini merupakan salah satu yang paling bergengsi dalam bidang penelitian dasar kedokteran. Banyak penerima penghargaan ini, di kemudian hari mendapat hadiah Nobel bidang kedokteran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement