Rabu 03 Feb 2021 13:56 WIB

Seorang Nakes di Garut Jalani Perawatan Usai Vaksinasi

Salah satu penyebab terjadi KIPI ialah penyakit penyerta yang tak disadari.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut diduga mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) usai menjalani vaksinasi Covid-19. Saat ini, nakes tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut diduga mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) usai menjalani vaksinasi Covid-19. Saat ini, nakes tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Garut diduga mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) usai menjalani vaksinasi Covid-19. Saat ini, nakes tersebut masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, baru satu nakes yang mengalami KIPI. Usai menjalani vaksinasi, nakes itu kejang-kejang lalu pingsan. 

Baca Juga

"Ada laporan ke saya baru satu. Menurut laporan yang saya terima itu sempat kejang, dan akhirnya pingsang. Sekarang masih dirawat di rumah sakit," kata dia saat dihubungi, Rabu (3/2).

Diduga kuat, kondisi nakes tersebut kelelahan saat menjalani vaksinasi. Sebab, nakes itu habis jaga malam di tempatnya bekerja saat vaksinasi.

Namun, ia menambahkan, tim masih mencari tahu penyebab pasti kejadian tersebut. Saat ini, nakes tersebut masih diobservasi oleh tim.

Baca juga : Tarif Tes Genose di Stasiun Rp 20 Ribu

"Kita sampai saat ini belum ada kesimpulan. Karena kan harus ada pemeriksaan lengkap," kata Leli.

Ia menjelaskan, terdapat beberapa kemungkinan penyebab KIPI terjadi. Salah satunya, penerima vaksin memiliki penyakit penyerta yang tak disadarinya. 

"Bisa saja ada penyakit penyerta tapi dia tidak tahu, tapi kesimpulannya masih dicari," ujar dia.

Menurut dia, presentase terjadinya KIPI saat pelaksaan vaksinasi itu adalah 2:10.000. Artinya, kemungkinan terjadi KIPI sangat kecil. Karena itu, proses skrining sebelum vaksinasi diperlukan agar tak terjadi KIPI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement