REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Siapa yang tidak kenal Elon Musk? Di masa pandemi ketika berbagai bisnis terhantam sangat hebat, Elon Musk malah membuat perusahaannya bertahan, bahkan hampir mencapai target yang ditetapkan.
Permintaan mobil listrik perusahaannya, Tesla, semakin meningkat. Bisnisnya pun melampaui luar angkasa, dengan misi SpaceX yang akan membawa manusia pertama ke Mars. Pada tahun 2021, Musk menggeser Jeff Bezos, pendiri Amazon, dengan menjadi orang terkaya di dunia.
Apa yang membuat Elon Musk tampak hebat dalam segala hal yang dia coba? Mantan teman sekamar kuliah dan istri pertamanya telah memberikan jawaban yang mungkin. Pendiri Tesla ini membawa fokus dan intensitas yang luar biasa pada hal-hal yang menarik baginya. Dan dia menggunakan fokus dan intensitas yang sama untuk mengejar hal-hal yang dia inginkan.
Elon Musk berbeda dari kebanyakan orang. Ketika terjebak kemacetan, alih-alih melamun atau mendengarkan radio, muncul dengan rencana untuk membuat terowongan untuk mobil di bawah jalan-jalan kota?
Musk bahkan bekerja 120 jam seminggu untuk mencoba memenuhi tujuan produksi di pabriknya. Tapi apa, sebenarnya yang membuatnya sangat sukses sehingga pada dasarnya dia mampu menciptakan seluruh industri kendaraan listrik dari nol dan tampaknya berada di jalur yang tepat untuk tujuan fiksi ilmiah menjajah Mars?
Untuk buku Elon Musk: Tesla, SpaceX, dan Quest for a Fantastic Future, penulis Ashlee Vance mewawancarai Navaid Farooq, teman sekamar Musk di masa kuliah dan istri pertamanya, Justine Musk.
