Senin 08 Feb 2021 09:23 WIB

Menakar (Kembali) Passion Anda

Menguatkan kesepenuhhatian bisa kita lakukan dengan lebih mencintai pekerjaan kita.

Red: Fernan Rahadi
Bekerja (ilustrasi).
Foto: nationalturk.com
Bekerja (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh HD Iriyanto (Inspirator Metamorphosis; Dosen Universitas AMIKOM Yogyakarta)

Salam Metamorfosa, Salam Perubahan…

Coba Anda ingat kembali kapan terakhir kali Anda melakukan aktivitas atau pekerjaan Anda secara all out? Kala itu, seluruh kemampuan dan kesanggupan yang Anda miliki, Anda curahkan untuk mengerjakannya. Anda pun pantang berhenti sebelum aktivitas atau pekerjaan tersebut selesai seutuhnya.

Tak hanya berhenti sampai di situ. Saat itu, Anda benar-benar enjoy dan menikmati aktivitas atau pekerjaan tersebut, sehingga rasa lelah dan penat tak sempat hinggap pada tubuh Anda. Bahkan yang Anda rasakan justru senang dan bahagia, karena Anda bisa menyelesaikannya sesuai dengan harapan Anda.

Para pembaca yang siap berubah menjadi lebih baik…

Mengerjakan suatu aktivitas atau pekerjaan secara all out, namun tetap enjoy dan  menikmati, itu merupakan salah satu pertanda bahwa Anda sedang mengerjakan aktivitas atau pekerjaan yang selaras dengan passion Anda. Passion itu sendiri bisa dimaknai sebagai gairah atau keinginan yang kuat.

Dari kontemplasi saya selama ini, selain enjoy dan menikmati saat mengerjakan sesuatu, passion itu ditandai juga oleh hal-hal berikut ini.

Pertama, rela berinvestasi biaya dan alokasi waktu untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas aktivitas atau pekerjaan yang dijalaninya. Jika Anda lebih sering mengeluarkan biaya sendiri ketika ikut seminar, pelatihan, atau workshop daripada menunggu mendapatkan biaya dari institusi dimana Anda beraktivitas atau bekerja, maka Anda tergolong pribadi yang memiliki passion yang kuat.

Kedua, tetap mengerjakan dengan sepenuh hati kendati tidak mendapatkan imbalan apa pun. Orang yang memiliki passion yang kuat tidak mudah terpengaruh dengan apa yang bakal didapatkannya. Para guru ngaji, relawan bencana, atau bidan swasta yang bertugas di daerah terpencil, bisa menjadi contoh. Mereka tetap menekuni pekerjaannya dengan sepenuh hati, kendati imbalan yang diterima acap kali sangat tidak memadai.

Yang ketiga, merasa mudah dan ringan dalam mempelajari seluk beluk pengetahuan atau ilmu yang terkait dengan aktivitas atau pekerjaannya. Jika Anda seorang manajer keuangan dan passion Anda kuat di bidang ini, maka Anda pasti merasa mudah dan ringan dalam mempelajari seluk beluk keuangan. Demikian pula untuk bidang-bidang tugas yang lain.

Dalam masa pandemi ini, passion seseorang bisa saja bergeser atau berubah. Bisa juga menguat atau melemah. Maka perlu kiranya kita menakar kembali passion kita masing-masing. Pada sisi yang mana passion kita justru menguat, dan pada sisi yang mana passion kita mengalami pelemahan.

Ketika hasil takaran sudah bisa kita peroleh dengan jelas, maka langkah selanjutnya bisa lebih efektif kita lakukan. Dalam berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas, misalnya, kita bisa lakukan dengan biaya-biaya yang terjangkau. Bahkan bisa kita pilih yang tak berbayar. Karena saat ini ada banyak sekali webinar atau pun kajian-kajian online yang diadakan secara gratis.

Demikian pula dalam rangka menguatkan kesepenuhhatian, kita bisa lakukan dengan lebih mencintai aktivitas atau pekerjaan yang kita kerjakan. Sebab, dengan lebih mencintai apa-apa yang kita kerjakan, maka sikap rela berkorban dan tulus berbagi bakal muncul lebih kuat. Sebagai hadiah yang Allah SWT berikan adalah hadirnya rasa bahagia dan kepuasan batin yang tiada tara. Percayalah. Keep spirit & change your life.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement