Rabu 10 Feb 2021 08:46 WIB

Kejar Kualitas Akademik, UAD Percepat Penambahan Guru Besar

Dibutuhkan banyak guru besar untuk meningkatkan karya-karya penelitian berkualitas.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Muchlas mengaku, pihaknya masih kekurangan guru besar. Kurang cepatnya penambahan kualifikasi guru juga menjadi tantangan bagi UAD dalam mengembangkan kualitas akademik.

Sehingga, pihaknya saat ini tengah menjalankan kebijakan untuk mempercepat penambahan kenaikan jabatan akademik guru besar, termasuk lektor kepala. Sebab, kata Muchlas, dibutuhkan banyak guru besar untuk meningkatkan karya-karya penelitian yang berkualitas.

"Kami berpendapat mestinya upaya kenaikan jabatan akademik bukan hak lagi, tapi salah satu kewajiban atau sekurang-kurangnya berderajat sunnah muakkad bagi dosen UAD," kata Muchlas dalam Sidang Terbuka Senat Pengukuhan Guru Besar di bidang farmasi, Prof Any Guntarti di Amphitariun Lantai 9 UAD, Bantul, Selasa (9/2).

Ia berharap, guru besar ini tidak hanya dapat memunculkan karya ilmiah, namun juga dapat mengawal peningkatan karya ilmiah oleh civitas akademika lainnya di UAD. Dengan adanya peningkatan karya ilmiah tersebut, dapat memberikan kontribusi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.

"Kami berharap pencapaian guru besar ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan UAD, khususnya Fakultas Farmasi," ujarnya.

Dengan begitu, kata Muchlas, pengukuhan guru besar ini tidak menjadikan seseorang berhenti dalam menghasilkan suatu karya. Namun, seorang guru besar dituntut untuk menghasilkan karya yang lebih besar.

"Untuk itu kami berharap Bu Any untuk terus secara konsisten melakukan riset dan inovasi, menghasilkan karya yang bermanfaat bagi penyelesaian masalah-masalah kemanusiaan," katanya.

Selain itu, pihaknya saat ini juga menunggu keluarnya izin penyelenggaraan program studi doktor Farmasi UAD. Sehingga, dengan dikukuhkannya Prof. Any, diharapkan dapat memperkuat dalam menciptakan mahasiswa yang berkualitas di program studi doktor farmasi UAD.

"Semoga program doktor farmasi ini dapat (segera) disetujui pemerintah. Sehingga pada tahun ini kita sudah memiliki program yang lengkap, dari sarjana, magister, sampai program doktor," jelasnya.

Dalam pidato pengukuhannya, Any menyampaikan terkait aplikasi metode instrumental untuk autentikasi halal pada produk farmasetis dan produk olahan dengan kombinasi kemometrika.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement