REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan melakukan kunjungan ke RW 04 Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur pada Selasa (9/2) malam WIB. Anies mengunjungi lokasi yang rutin menjadi kawasan banjir.

"Bila musim penghujan kampung ini biasanya terendam banjir oleh luapan Kali Sunter, tahun lalu bahkan sempat mencapai tiga meter. Alhamdulillah, tahun ini dapat bersilaturahim kembali dengan warga di sana dalam keadaan tidak banjir," kata Anies dalam unggahan di akun Facebook dikutip Republika, Rabu (10/2).

Anies menunjukkan tiang listrik yang diberi penanda ketinggian air jika terjadi banjir. Tanda di tiang untuk mengukur banjir tertinggi sampai 2,5 meter. "Tahun lalu (banjir) sampai tiga meter. Tempat ini hampir setiap musim hujan selalu terendam," kata Anies.

Dia mengungkapkan, Ikhtiar yang Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI lakukan untuk mengatasi banjir di Cipinang Melayu adalah dengan mengeruk Waduk (Pondok) Ranggon. Di sisi selatan dilakukan pengerukan dan disiapkan sodetan khusus sehingga air sungai ditahan di waduk.

"Baru kemudian mengalir ke sini dengan volume debit terkendali. Dengan cara seperti itu kita atas izin Allah dimudahkan untuk bisa mengendalikan volume air hujan ini. Dan kawasan RW 04 Cipinang Melayu warga akhirnya merasakan musim hujan tanpa banjir," kata Anies.

Pada kunjungan kali ini, Anies juga bertemu dengan seorang nenek warga Cipinang Melayu, yang ditemuinya pada 20 Februari 2017. Kala itu, Anies masih menjadi calon gubernur DKI berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno melawan pasangan pejawat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Saefullah.

Pada empat tahun silam, Anies yang datang kampanye ke Cipinang Melayu dan diterjang banjir hingga mencapai perut orang dewasa. Sekarang, di lokasi yang sama, Anies mendapati banjir sudah berlalu, meski hujan terus turun.