Kamis 11 Feb 2021 16:47 WIB

Beruntungnya Orang yang Mencintai Nabi di Hari Kiamat

Siapapun yang mencintai Nabi maka ia akan digabungkan bersama beliau pada Hari Kiamat

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Rasulullah SAW. Ilustrasi
Foto: Republika/Kurnia Fakhrini
Rasulullah SAW. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Nabi Muhammad Saw adalah utusan Allah yang dilahirkan untuk menyebarkan Islam di muka bumi ini. Sungguh beruntung orang-orang yang mencintai nabi saat Hari Kiamat. Karena, pada saat itu orang tersebut akan dikumpulkan bersama Rasulullah Saw.

Seperti diceritakan dalam buku” 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah Saw” karya Fuad Abdurrahman, suatu hari seorang Arab Badui datang menghadap Rasulullah Saw. Lalu ia bertanya,“Wahai Rasulullah kapan kiamat tiba?”

Rasulullah tidak segera menjawabnya, karena waktu shalat telah tiba. Beliau pun segera melaksanakan shalat bersama para sahabatnya.

Setelah selesai shalat, Rasulullah kemudian berpaling kepada para jamaah dan bertanya, “Mana tadi orang yang bertanya tentang Hari Kiamat?”

“Aku wahai Rasulullah,” jawab Arab Badui itu.

“Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya? Kata Rasulullah lagi.

“Demi Allah, aku tidak mempersiapkan amal shalat atau puasa yang banyak. Aku hanya mencintai Allah dan Rasul-Nya,” kata orang Badui itu.

Rasulullah kemudian berkata, “Kau akan dikumpulkan dengan orang yang kau cintai.”

Anas bin Malik yang meriwayatkan hadits tersebut berkomentar, “Aku belum pernah melihat orang Islam begitu bahagia setelah masuk Islam, seperti saat kami mendengar pernyataan Nabi bahwa siapapun yang mencintai Nabi maka ia akan digabungkan bersama beliau pada Hari Kiamat.”

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلنَّبِيُّ اَوْلٰى بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ اَنْفُسِهِمْ وَاَزْوَاجُهٗٓ اُمَّهٰتُهُمْ ۗوَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ اِلَّآ اَنْ تَفْعَلُوْٓا اِلٰٓى اَوْلِيَاۤىِٕكُمْ مَّعْرُوْفًا ۗ كَانَ ذٰلِكَ فِى الْكِتٰبِ مَسْطُوْرًا
Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. Orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu hendak berbuat baikkepada saudara-saudaramu (seagama). Demikianlah telah tertulis dalam Kitab (Allah).

(QS. Al-Ahzab ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement