Selasa 16 Feb 2021 15:48 WIB

Panglima: Pelanggaran HAM akan Jauhkan TNI dari Rakyat

Panglima TNI meminta seluruh prajurit TNI harus menjauhi pelanggaran HAM.

Red: Bayu Hermawan
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersiap memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2021 di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (16/2/2021). Rapim itu mengangkat tema TNI kuat, solid, profesional, dicintai rakyat, siap mendukung percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi keutuhan NKRI.
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersiap memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2021 di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (16/2/2021). Rapim itu mengangkat tema TNI kuat, solid, profesional, dicintai rakyat, siap mendukung percepatan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa demi keutuhan NKRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan prajurit harus menghindari pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Panglima mengingatkan pelanggaran HAM hanya akan menjauhkan TNI dari rakyat dan membuat musuh semakin kuat.

"Dalam Rapim TNI/Polri maupun Rapim TNI, kami juga harus melihat untuk menghindari tindakan pelanggaran HAM, sebagaimana perintah Presiden Jokowi," kata Panglima TNI dalam ketika membuka Rapat Pimpinan (Rapim) TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (16/2).

Baca Juga

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengingatkan, pelanggaran HAM hanya akan menjauhkan TNI dari rakyat serta membuat musuh makin kuat. Oleh karena itu, Hadi di hadapan para perwira tinggi (pati) TNI mengingatkan agar pemahaman HAM haruslah disosialisasikan hingga ke tingkat yang paling bawah.

"Dia (prajurit) boleh berbuat apa, dan apa yang harus dilakukan. Kami menghadapi permasalahan serius di lapangan," ujarnya.

Hal-hal penting dan strategis yang telah disampaikan oleh Presiden Jokowi, Menkeu Sri Mulyani, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Komnas HAM, kata Panglima, akan menjadi masukan bagi TNI. "Berbagai hal tersebut khususnya adalah hal-hal yang sangat penting, ini harus segera kami respons dan disikapi bersama melalui pemikiran yang kreatif, inovatif, dan tentunya lebih adaptif sehingga bisa kamiimplementasikan dalam kegiatan untuk mendukung tugas pokok TNI," ucapnya.

Dalam kesempatan itu, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) ini meminta agar kekuatan dan keunggulan yang dimiliki TNI harus terus ditingkatkan, sedangkan kelemahan yang agar bisa dinetralisasi . "Termasuk kelemahan dari sisi kondisi dan spesifikasi alutsista. Latihan, penyiapan operasi bagi personel dan satuan, baik operasi dalam maupun luar negeri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement