Ahad 21 Feb 2021 13:48 WIB

Dana Penanganan Covid-19 di Bandung Capai Rp 280 Miliar

Pada 2021, anggaran penanganan Covid-19 akan ditambah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Warga mengenakan alat pelindung diri (APD) menggantungkan paket makanan dan vitamin untuk diberikan kepada pasien positif Covid-19 (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga mengenakan alat pelindung diri (APD) menggantungkan paket makanan dan vitamin untuk diberikan kepada pasien positif Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dana penanganan Covid-19 di Kota Bandung tahun 2020 yang berasal dari APBD mencapai Rp 280 miliar yang digunakan untuk operasional satuan petugas (satgas), pelayanan kesehatan dan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak. Tahun 2021, anggaran penanganan Covid-19 akan ditambah.

Anggota DPRD Kota Bandung, Khairullah mengatakan dana Rp 280 miliar untuk penanganan Covid-19 diperuntukan untuk tiga sektor yaitu operasional satgas, pelayanan kesehatan dan bantuan sosial bagi yang terdampak. Pihaknya mendorong agar dana tersebut untuk ditingkatkan.

Baca Juga

"Secara garis besar tiga bagian, Rp 5 miliar untuk satgas Covid-19, Rp 75 miliar biaya kesehatan dan sisanya untuk Rp 200 miliar untuk terdampak ekonomi. 2021 kita minta tingkatkan lagi," ujarnya, akhir pekan ini.

Ia menuturkan, refokusing anggaran untuk penanganan Covid-19 sejalan dengan yang diperintahkan oleh pemerintah pusat. Pihaknya optimistis agar anggaran dapat terus naik untuk penanganan Covid-19 pada tahun 2021. "Hasil laporan, (anggaran) di 2020 habis," ungkapnya.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung melansir hingga Sabtu (20/2) jumlah positif Covid-19 kumulatif mencapai 11.499 terdiri dari 861 pasien positif aktif, 10.410 pasien sembuh dan 228 pasien meninggal dunia.

10 kecamatan terbanyak kasus positif aktif Covid-19 yaitu Coblong 75 kasus, Panyileukan 68 kasus, Ujung Berung 48 kasus, Lengkong 46 kasus, Arcamanik 45 kasus. Batununggal 44 kasus, Antapani 43 kasus, Regol 42 kasus, Mandalajati 40 kasus dan Sukasari 37 kasus.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement