Selasa 23 Feb 2021 06:01 WIB

Biovac Berencana Jadi Pembuat Vaksin untuk Afrika

Afrika tidak dapat selalu mengandalkan impor vaksin dan harus mandiri.

Rep: Puti Almas/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota keluarga dan relawan mempersiapkan pemakamanJenazah pasien covid-19 di Afrika Selatan
Foto: AP/Bram Janssen
Anggota keluarga dan relawan mempersiapkan pemakamanJenazah pasien covid-19 di Afrika Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, CAPE TOWN -- Biovac Institute, sebuah perusahaan vaksin di Afrika Selatan tengah merumuskan rencana yang bertujuan membantu seluruh wilayah di Afrika menjadi lebih mandiri dalam hal mendapatkan akses imunisasi. Pandemi virus corona jenis baru (Covid-19) telah menyoroti ketergantungan Afrika pada vaksin impor, dengan fasilitas pembuatn vaksin yang terbatas di Afrika Selatan, Senegal, dan Mesir. Biovac dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk memproduksi vaksin di fasilitas perusahaan. 

“Penting untuk menangani pandemi saat ini, tetapi kami harus membangun kemampuan untuk masa depan, sehingga kami tidak akan berada dalam situasi yang sama dalam sepuluh tahun,” ujar kepala eksekutif Biovac, Morena Makhoana, dalam sebuah pernyataan, dilansir BNN Bloomberg, Senin (22/2). 

Baca Juga

Makhoana mengatakan Afrika tidak dapat selalu mengandalkan impor vaksin dan harus mandiri. Sementara itu, negara-negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Cina adalah diantara yang mulai menginokulasi populasi mereka. 

Sementara itu, Afrika hanya menyumbang kurang dari 90 ribu dari 205 juta vaksin yang diberikan sejauh ini. Hanya beberapa negara di benua itu mampu mengamankan persediaan. 

Biovac berbasis di Cape Town, mulai membuat vaksin pertama di Afrika Selatan sejak pertengahan 1990-an, dengan ilsensi dari Sanofi Pasteur Ltd. Ini akan mulai memproduksi vaksin pneumokokus di bawah lisensi dari Pfizer Inc. pada kuartal keempat. Setelah berhasil menandatangani perjanjian untuk membuat vaksin Covid-19, produksi dapat dimulai dalam 12 bulan. 

Baca juga : Yunani Kembali Tolak Permintaan Muslim Dirikan Masjid

“Kami memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin bakteri, tetapi kami perlu membangun kemampuan untuk mengembangkan vaksin virus, yang akan memberi Afrika Selatan pijakan yang kokoh untuk menghadapi pandemi di masa depan. Dengan dukungan dari pemerintah dan mitra transfer teknologi, kami yakin dapat mengumpulkan dana untuk menambah apa yang kami butuhkan, menggunakan fondasi yang telah kami bangun,” jelas Makhoana.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement