Rabu 24 Feb 2021 20:51 WIB

Tanda-Tanda Kekayaan Seseorang tak Menggerus Imannya

Kekayaan seharusnya tak menggerus keimanan seorang Muslim

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Kekayaan seharusnya tak menggerus keimanan seorang Muslim. Ilustrasi kekayaan
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Kekayaan seharusnya tak menggerus keimanan seorang Muslim. Ilustrasi kekayaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Orang beriman yang kaya raya memiliki ciri tersendiri. Bagi orang beriman, kekayaan harta yang dipunyainya hanyalah menjadi sarana untuk meraih keridhaan Allah SWT. Lalu apa ciri orang kaya yang beriman? 

Ada sejumlah ciri orang kaya yang beriman kepada Allah SWT, sebagaimana dijelaskan di laman Islamweb. Berikut ini adalah empat ciri orang kaya yang beriman kepada Allah SWT: 

Baca Juga

1. Menyadari kesempurnaan hanya milik Allah SWT

Orang kaya yang beriman sadar akan kekurangannya. Dia juga sadar bahwa kesempurnaan atas kekayaan hanyalah milik Allah SWT yang mampu menampung semua makhluk tanpa mengurangi miliknya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: 

عن أبي هريرة رضي الله عنه أن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: قال الله عز وجل: يد الله ملأى، لا تغيضها نفقة، سحاء الليل والنهار، أرأيتم ما أنفق منذ خلق السماء والأرض، فإنه لم يغض ما في يده

"Tangan Allah selalu penuh, tidak kurang karena memberi nafkah, dan selalu dermawan baik siang maupun malam." 

Lalu beliau SAW bersabda lagi, "Bukankah kalian telah melihat apa yang dibelanjakan-Nya semenjak Dia mencipta langit dan bumi, dan tidak berkurang sedikit pun apa yang di tangan-Nya?" (HR Bukhari)

2. Berjuang untuk Taat pada Allah SWT

Karena kesempurnaan kekayaan hanyalah milik Allah SWT, ketaatan dari seorang hamba sebetulnya tidak menguntungkan-Nya. Bahkan maksiat yang dilakukan oleh pelaku maksiat pun tidak merugikan-Nya. Maka, semua kembali pada diri hamba-Nya.

Karena itu pula, bila seorang hamba mengikuti kebenarannya sendiri, dan jika dia patuh pada kebatilan, maka ia akan menuai hasil perbuatannya. 

Allah SWT berfirman: 

وَمَنْ جَاهَدَ فَإِنَّمَا يُجَاهِدُ لِنَفْسِهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَغَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ "Dan siapa berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu untuk dirinya sendiri. Sungguh, Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam." (QS Al-Ankabut: 6) Allah SWT juga berfirman: 

وَمَنْ شَكَرَ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ "...Dan siapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia." (QS An-Naml: 40)

3. Rendah hati

Orang kaya yang beriman maka dia senantiasa merenungi sifat kaya Allah SWT. Dengan demikian, dia akan mendapat warisa sifat berupa kerendahan hati agar tidak menjadi sombong dan bangga dengan apa yang Allah SWT karuniakan kepadanya. 

Karena itu jugalah, dia akan senantiasa bersyukur atas nikmat Allah SWT pada dirinya. Dia tidak kufur nikmat dan tidak pula menyangkal bahwa harta ini adalah berkah dari Allah SWT. Seberapa besar kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki, dia akan tetap merasa sebagai hamba yang berkekurangan di mata Allah SWT.

Sumber: islamweb

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement