Rabu 03 Mar 2021 01:00 WIB

Wapres Ajak Nahdlatul Wathan Dakwahkan Islam Moderat

Wapres menghadiri Hari Jadi ke-68 Nahdlatul Wathan secara virtual

Red: Nashih Nashrullah
Wapres menghadiri Hari Jadi ke-68 Nahdlatul Wathan secara virtual
Foto: BPMI/Setwapres
Wapres menghadiri Hari Jadi ke-68 Nahdlatul Wathan secara virtual

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR— Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin mengapresiasi dedikasi organisasi Islam Nahdlatul Wathan (NW) untuk terus bersinergi bersama pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya membangun negeri.

Hal ini disampaikan Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin pada perayaan puncak Hari Jadi ke-68 organisasi NW yang dirayakan secara luring dan daring. Kegiatan yang diikuti 31 provinsi pengurus wilayah NW se- Indonesia itu  dibuka dengan pembacaan hizib bersama dari Lombok Timur, NTB, Senin (2/3).

Baca Juga

Wapres mengatakan Nahdlatul Wathan adalah organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di NTB yang didirikan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pada tanggal 1 Maret 1953. Saat ini NW mengelola sejumlah pendidikan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi yang perkembangannya cukup pesat.

"Alumninya pun telah cukup banyak yang berhasil menduduki posisi penting di pemerintahan dan lembaga lainnya. Untuk itu, atas nama pemerintah, kami menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada pimpinan dan segenap pengurus NW," kata Wapres Ma'ruf. 

Wapres berharap ke depan Nahdlatul Wathan terus mengembangkan peranan dalam mendidik dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), tidak saja di wilayah NTB, namun memperluas jangkauannya secara nasional. Hal ini sangat penting karena kualitas SDM yang unggul adalah kunci keberhasilan pembangunan Indonesia.

"Oleh karena itu, pengabdian pendidikan NW terus dikembangkan dan ditingkatkan dalam rangka meningkatkan pembangunan baik daerah maupun nasional," ujarnya.

Karena, NW memiliki tugas penting menyiapkan SDM yang unggul, terampil dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) serta memiliki keimanan dan ketaqwaan (Imtaq) yang kokoh.

"Saya juga berharap peran NW sebagai pusat dakwah washatiyah terus dipertahankan dan diperkuat seiring dengan perjalanan dan dinamika masyarakat," ujarnya.

Wapres mengingatkan dakwah dan pendidikan harus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini bukanlah satu pilihan tapi sudah menjadi keharusan karena sudah menjadi bagian dari kebutuhan dasar masyarakat. Dengan demikian, maka dapat memastikan ajaran Islam sebagai agama yang washati lebih mampu menjangkau secara luas dan dapat berkontribusi positif dalam memberikan kesejukan dan kedamaian kepada masyarakat. 

Sementara itu, Wakil Ketua MPR, Zulkifli Hasan, mengakui perjuangan Maulana Syaikh bersama NW yang dibentuk telah banyak berkontribusi kepada bangsa sehingga layak disematkan gelar Pahlawan Nasional, sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan dari bangsa tercinta ini.

"Sangat layak Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainudin diangkat jadi Pahlawan Nasional, karena jasa-jasa beliau cukup besar," ujarnya via meeting zoom.

Ketua Umum PBNW Syaikhuna Tuan Guru Bajang, KH Muhammad Zainuddin Atsani, mengatakan dalam merayakan hari jadi tahun ini sudah menginstruksikan semua warga Nahdlatul Wathan di nusantara, bahkan luar negeri untuk membaca hizib secara serentak yang dimulai pukul 08.00 WITA di tempat masing-masing.

"Ini (pembacaan Hizib NW, red) serentak atau istilah yang kami buat 'Nusantara Berhizib' saat perayaan HADI ke 64 pada tahun 2017 sebagai bentuk kesyukuran atas masih eksisnya organisasi NW yang didirikan Ninikda Maulanasyaikh Pahlawan Nasional asal NTB pada 1 Maret 1953 silam," urainya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement