Rabu 03 Mar 2021 17:47 WIB

Boeing Prihatin Desain Airbus A321 XLR

Jenis tangki bahan bakar jet penumpang baru ini dapat menimbulkan risiko kebakaran.

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Boeing mengatakan arsitektur tangki bahan bakar yang dimaksudkan untuk meningkatkan jangkauan A321XLR dapat menghadirkan banyak potensi bahaya.
Foto: airbus321xlr. instagram
Boeing mengatakan arsitektur tangki bahan bakar yang dimaksudkan untuk meningkatkan jangkauan A321XLR dapat menghadirkan banyak potensi bahaya.

REPUBLIKA.CO.ID,PARIS--Boeing Co telah menyuarakan keprihatinan atas desain jet berbadan sempit terbaru saingan beratnya, Airbus, A321XLR. Jet ini disebut Boeing memiliki jenis tangki bahan bakar baru yang dapat menimbulkan risiko kebakaran.

Intervensi raksasa pesawat AS ini bukan tanpa preseden. Dalam sistem global yang secara teratur memungkinkan produsen untuk ikut campur setiap kali aturan keselamatan ditafsirkan dengan cara yang dapat memengaruhi industri lainnya.

Tapi itu terjadi pada momen yang sangat penting ketika Boeing muncul dari krisis keamanan dua tahun atas 737 MAX. Airbus juga menghadapi ujian krusialnya sendiri dari suasana yang lebih keras yang diharapkan dari regulator di seluruh dunia setelah grounding MAX selama 20 bulan.

Dalam pengajuannya ke Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA), Boeing mengatakan arsitektur tangki bahan bakar yang dimaksudkan untuk meningkatkan jangkauan A321XLR dapat menghadirkan banyak potensi bahaya.

Perdebatan ini seputar poin pemasaran utama A321XLR yang laris, jangkauan terpanjang dari semua jet lorong tunggal. Di sebagian besar jet, bahan bakar dibawa dalam sayap dan tangki pusat.

Untuk memenuhi permintaan rute yang lebih panjang, Airbus telah menambahkan tangki bahan bakar tambahan opsional di dalam ruang kargo beberapa A321.

Untuk A321XLR, Airbus berencana menambah lebih banyak ruang untuk bahan bakar dengan mencetak satu tangki langsung ke badan pesawat, yang berarti bentuknya akan mengikuti kontur jet dan membawa lebih banyak bahan bakar.

Konsep tersebut menarik perhatian EASA yang pada bulan Januari mengatakan akan memberlakukan kondisi khusus untuk menjaga keselamatan penumpang."Tangki bahan bakar badan pesawat integral yang terpapar api eksternal, jika tidak dilindungi secara memadai, mungkin tidak memberikan cukup waktu untuk penumpang untuk mengevakuasi pesawat dengan aman," kata Boeing dilansir di Reuters, Rabu (3/3).

Dalam komentar kepada EASA, Boeing mengutip risiko jika sebuah jet membelok dari landasan pacu atau roda-rodanya bisa gagal."Konsultasi publik adalah bagian dari program pengembangan pesawat," kata juru bicara Airbus.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement