Rabu 10 Mar 2021 00:20 WIB

Pemkab Cianjur Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka Mulai Juli

Pemkab Cianjur mulai melakukan vaksinasi terhadap ribuan guru di wilayah tersebut.

Red: Nidia Zuraya
Bupati Cianjur, Herman Suherman.
Foto: @H_HermanCianjur
Bupati Cianjur, Herman Suherman.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemkab Cianjur, Jawa Barat, merencanakan pembelajaran tatap muka mulai Juli 2021. Untuk mempersiapkannya ribuan guru di seluruh Cianjur akan mendapatkan vaksin Covid-19 mulai Selasa (9/3) ini hingga beberapa hari ke depan.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan setelah vaksinasi untuk memastikan kekebalan tubuh tenaga pengajar, pihaknya bersama Fokopimda akan memutuskan kegiatan belajar mengajar tatap muka sudah dapat digelar atau belum, namun sudah direncanakan dapat digelar Juli.

Baca Juga

"Kami pastikan seluruh guru di Cianjur, sudah mendapatkan vaksinasi, sehingga dapat dipastikan kondisi kesehatannya, sudah layak untuk memberikan pembelajaran secara tatap muka, namun tetap dengan menjaga protokol kesehatan ketat dengan menerapkan AKB," katanya di Cianjur Selasa (9/3).

Tercatat hingga beberapa hari ke depan, 3.000 tenaga pengajar akan menjalani vaksinasi, dibmana pemberian vaksinasi menyasar seluruh guru di wilayah perkotaan dan sebagian dari wilaya utara, sedangkan sisanya akan disatukan dengan pemberian vaksin tahap III bersama masyarakat umum. 

Ia menjelaskan sekolah yang akan mengajukan pembelajaran tatap muka harus memenuhi berbagai syarat termasuk semua guru harus mendapatkan vaksinasi, bagi sekolah yang gurunya belum divaksinasi, kemungkinan akan ditunda proses pembelajaran tatap mukannya.

"Pembelajaran tatap muka harus segera digelar agar siswa dapat menjalani proses belajar mengajar normal, sehingga kualitas pendidikan dapat kembali meningkat karena selama satu tahun siswa hanya menjalani proses belajar secara online," katanya.

Namun pihaknya tetap mengimbau sebelum kegiatan belajar kembali berjalan normal, penyemprotan disinfektan harus dilakukan untuk memastikan lingkungan sekolah terbebas dari virus berbahaya serta saat diberlakukan penerapan protokol kesehatan ketat tetap ditingkatkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement