Kamis 11 Mar 2021 20:36 WIB

Tingkatkan Hapalan, WBP di Rutan Butuh Alquran Tahfidz

Saat ini, ada warga binaan pemasyarakatan yang hapalannya 30 juz.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus Yulianto
Rutan Kelas II B Padang Panjang memiliki pesantren cabang Muhammadiyah Kauman Padang Panjang yang membekali para WBP dengan ilmu keagamaan, dan program wajib tahfidz.
Foto: Diskominfo Padang Panjang
Rutan Kelas II B Padang Panjang memiliki pesantren cabang Muhammadiyah Kauman Padang Panjang yang membekali para WBP dengan ilmu keagamaan, dan program wajib tahfidz.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Warga binaan pemasyarakatan (WBP) di rumah tahanan negara (rutan) Kelas IIB Padang Panjang, saat ini, membutuh Alquran Tahfidz. Warga binaan di lapas tersebut ingin meningkatkan hapalan Quran. Saat ini, ada WBP yang hapalannya 30 juz.

"WBP memiliki permintaan khusus, agar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) dapat meminjamkan Alquran Tahfidz agar hafalan mereka bertambah setiap harinya," kata Staf Pembinaan Rutan Kelas II B Padang Panjang, Ahmad, Kamis (11/3). 

Rutan Kelas II B Padang Panjang memang sudah memiliki pesantren cabang Muhammadiyah Kauman Padang Panjang yang membekali para WBP dengan ilmu keagamaan, dan program wajib tahfidz. Pada Rabu (10/3) kemarin, dilakukan MoU kerja sama lanjutan antara DPK dan Rutan Kelas IIB.  

Kerja sama penyediaan bahan bacaan untuk para WBP ini telah berjalan sejak 2019. Selain penandatanganan MoU, DPK juga kembali memberikan sejumlah buku hibah karya putra Padang Panjang, serta peminjaman buku bergulir sebanyak 50 judul. Penyerahannya diwakili staff DPK, Fitria Diane Pratiwi Syukri.

"Minat baca WBP sangat besar, mereka sangat antusias dengan buku. Minat baca mereka sangat luar biasa. Buku favorit mereka biasanya novel dan buku agama," ucap Ahmad. 

Selain peningkatan pengetahuan di bidang agama, kata Ahmad, WBP juga diberi keterampilan khusus seperti membuat kerajinan tangan, berkebun, kolam ikan, kaligrafi dan aneka keterampilan lainnya yang bisa mereka lihat dan contoh dari buku-buku pinjaman DPK.

"Itulah arti sebenarnya dalam kerja sama ini. Literasi bukan hanya sekadar membaca saja, tapi literasi di sini menjelaskan bahwa yang dimaksud adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat," ucap Ahmad. 

Dia berharap, ketika WBP kembali ke dunia luar dan memulai kehidupan baru, mereka sudah punya bekal keterampilan dan pengetahuan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement