Sabtu 13 Mar 2021 20:17 WIB

Bupati: Distribusi Vaksin Terlambat Karena Populasi Tinggi

Di Kabupaten Tangerang baru memasuki fase vaksinasi bagi petugas pelayanan publik.

Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah pedagang antre sebelum mengikuti vaksinasi di Summarecon Mall Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (9/3/2021). Sebanyak 1.000 pedagang pasar di Kabupaten Tangerang menjalani vaksinasi COVID-19 tahap pertama.
Foto: ANTARA/Fauzan
Sejumlah pedagang antre sebelum mengikuti vaksinasi di Summarecon Mall Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (9/3/2021). Sebanyak 1.000 pedagang pasar di Kabupaten Tangerang menjalani vaksinasi COVID-19 tahap pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyebutkan terjadinya keterlambatan dalam pendistribusian vaksinasi Covid-19 di wilayah itu karena tingkat populasi penduduk yang cukup tinggi dibandingkan dengan kota lainnya.

"Jadi tidak bisa disamakan dengan Kota Tangerang dan Tangsel (Tangerang Selatan), karena mereka populasi masyarakatnya lebih kecil, jadi kesempatan untuk mendapatkan vaksin itu volumenya juga akan lebih banyak, makanya mereka cepat," kata Zaki.

Ia mengatakan saat ini di Kabupaten Tangerang baru memasuki fase vaksinasi bagi petugas pelayanan publik, seperti TNI/Polri, PNS, guru, dan pedagang pasar tradisional. Dia mengatakan hal itu berbeda dengan Kota Tangerang dan Tangerang Selatan yang sudah memasuki vaksinasi tahap dua pada kelompok lansia.

"Rencana tahap selanjutnya setelah pedagang selesai, kita akan menyasar kelompok lansia dengan melakukan pendataan terlebih dahulu. Tetapi percaya, ini semua akan berjalan dengan bertahap, jadi bersabar dulu agar kita bisa mempersiapkanya lebih baik," katanya.

Selama ini, pihaknya bersama Pemerintah Provinsi Banten danKemenkes RI sedang merencanakan peluncuran vaksinasi kelompok masyarakat umum. "Kita sudah merancang desain bersama Dinkes Provinsi Banten dan juga Menkes RI untuk 'launching' vaksinasi masyarakat umum, setelah itu baru kita lihat," kata Ahmed Zaki.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا
Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, ”Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.”

(QS. An-Nisa' ayat 77)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement