Senin 15 Mar 2021 23:15 WIB

Shahar Ginanjar: Berat Tinggalkan Persija

Shahar Ginanjar tidak menyesali keputusannya untuk hengkang ke Dewa United.

Red: Gilang Akbar Prambadi
 Shahar Ginanjar
Foto: Dok Media Persija
Shahar Ginanjar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjaga gawang Shahar Ginanjar mengakui, berat bagi dirinya meninggalkan Persija untuk hijrah ke tim Liga 2 Indonesia Dewa United mulai musim 2021. Dikutip dari laman resmi Liga Indonesia Baru di Jakarta, Senin (15/3), Shahar merasa sudah memiliki ikatan kekeluargaan yang cukup kuat dengan skuad Persija.

"Saya memiliki rekan tim yang hebat di lapangan dan di luar lapangan. Saya merasakan kehangatan dalam kekeluargaan ini," ujar Shahar.

Kiper berusia 30 tahun itu juga sulit melupakan momen juara Liga 1 Indonesia 2018 bersama skuad berjuluk Macan Kemayoran tersebut. Gelar tersebut dirayakan sangat meriah oleh Persija karena menghapus dahaga kampiun selama 17 tahun lamanya.

"Kami bersama menjuarai liga yang sangat berharga bagi klub dan suporter. Itu juga menjadi prestasi tersendiri bagi pemain terutama saya pribadi karena berhasil mengukir sejarah di klub," tutur Shahar.

Shahar Ginanjar bergabung ke Persija pada paruh kedua Liga 1 Indonesia musim 2018 dari PSM Makassar. Selama berseragam lambang Monumen Nasional di dada, pria asal Purwakarta yang kerap turun sebagai pelapis Andritany Ardhiyasa itu turut membantu Persija juara Liga 1 2018.

Meski demikian, Shahar Ginanjar tidak menyesali keputusannya untuk hengkang ke Dewa United. Bagi eks pemain Persib itu, pindah klub merupakan salah satu cara untuk mengasah pengalaman karena akan dihadapkan dengan tantangan baru. Shahar siap memberikan yang terbaik untuk Dewa United dan berupaya membantu tim barunya promosi ke Liga 1.

"Saya harus percaya dan menerima karena waktunya telah tiba untuk babak baru dalam kehidupan saya. Saya merasa itu jalan terbaik," kata dia.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement