Rabu 17 Mar 2021 17:43 WIB

Eks Penasihat Trump: Saudi Nyaris Normalisasi dengan Israel

Kushner sebut salah satu alasan konflik Arab-Israel bertahan lama karena mitos.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Jared Kushner.
Foto: AP Photo/Susan Walsh
Jared Kushner.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan penasihat senior Gedung Putih Jared Kushner mengatakan, sebelum era pemerintahan presiden Donald Trump berakhir, terdapat empat negara Muslim yang nyaris melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel. Mereka adalah Arab Saudi, Qatar, Oman, dan Mauritania.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Wall Street Journal, Kushner mengungkapkan pemerintahan Trump menyaksikan sisa-sisa terakhir dari konflik Arab-Israel. Kushner menulis, salah satu alasan konflik Arab-Israel bertahan begitu lama adalah karena mitos bahwa hal itu hanya dapat diselesaikan setelah Israel dan Palestina berdamai. "Itu tidak pernah benar," katanya, seperti dikutip laman Middle East Monitor, Selasa (16/3).

Baca Juga

Dia berpendapat normalisasi diplomatik yang telah dilakukan beberapa negara Muslim mengungkap bahwa konflik Israel-Palestina tidak lebih dari perselisihan real-estate antara kedua belah pihak. Hal itu, menurutnya, tidak perlu merambat lebih luas ke hubungan Arab-Israel.

Kushner menyebut konflik Israel-Palestina dapat diselesaikan ketika kedua belah pihak menyetujui garis batas yang sewenang-wenang. Saat Israel melakukan normalisasi dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, kemudian disusul oleh Sudan serta Maroko, terdapat beberapa negara lain yang hendak mengikuti jejak tersebut.

"Ada juga beberapa negara lagi yang hampir bergabung dengan Abraham Accords, termasuk Oman, Qatar dan Mauritania. Hubungan ini harus diupayakan secara agresif, setiap kesepakatan merupakan pukulan bagi mereka yang lebih memilih kekacauan," kata Kushner.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement