Jumat 19 Mar 2021 19:08 WIB

Musim Panen Raya, Stok Beras Bulog 902 Ribu Ton

Total kapasitas gudang Bulog di Indonesia mencapai 3,6 juta ton

Rep: Dedy Darmawan Nasution / Red: Hiru Muhammad
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/3/2021). Perum Bulog memprioritaskan pengadaan beras dari produksi dalam negeri dengan target 500.000 ton dalam tiga bulan ke depan.
Foto: ANTARA/ Reno Esnir
Pekerja menata karung berisi beras di Gudang Bulog Kanwil DKI dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (18/3/2021). Perum Bulog memprioritaskan pengadaan beras dari produksi dalam negeri dengan target 500.000 ton dalam tiga bulan ke depan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Total volume beras Bulog terus mengalami kenaikan seiring masuknya musim panen raya. Hingga saat ini, total stok beras di seluruh gudang Bulog sudah mencapai 902 ribu ton.

"Bulog saat ini sedang konsentrasi di penyerapan gabah/beras dalam negeri," kata Sekretaris Perusahaan Bulog, Awaluddin Iqbal kepada Republika.co.id, Jumat (19/13).

Adapun total penyerapan gabah setara beras per 19 Maret 2021 sebanyak 101.996 ton serta operasi pasar cadangan beras pemerintah (CBP) yang digelontorkan ke pasar sebanyak 121.090 ton.

Sebelumya, Direktur Utama Perum Bulog, memprediksi total penyerapan gabah petani oleh Bulog pada musim panen raya pertama periode Maret-April 2021 sebanyak 390.800 ton. Adapun total penyerapan gabah yang sudah terealiasi sejak Januari hingga 14 Maret 2021 sebanyak 70.940 ton.

Buwas menjelaskan, pada pekan kedua Maret terjadi peningkatan rata-rata angka penyerapan gabah setara beras yakni 3.500 ton per hari. Itu naik dua kali lipat dari pekan pertama Maret yang sebesar 1.500 ton per hari.

"Stok CBP hingga akhir April 2021 dapat dicapai berada di atas 1 juta ton," kata Buwas. Sebagai catatan, pemerintah menugaskan Bulog agar bisa menjaga stok beras pada kisaran 1 juta-1,5 juta ton.

Ia menjelaskan, total kapasitas gudang Bulog di seluruh Indonesia sebetulnya jauh lebih besar, yakni sebanyak 3,6 juta ton. Namun, ia mengingatkan pangsa pasar beras Bulog dalam penyaluran program bantuan beras sejahtera (Rastra) sebanyak 2,6 juta per tahun telah hilang.

Itu lantaran telah diubahnya program bantuan beras dari pemerintah di mana perusahaan swasta bisa ikut memasok melalui e-warong. Oleh sebab itu, Bulog harus mengatur volume penyimpanan beras karena berisiko jika volume yang disimpan terlalu besar sementara pasar beras Bulog tak punya kepastian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement