Senin 22 Mar 2021 09:40 WIB

IHSG Diperkirakan Melemah Terbatas Hari Ini

Pelemahan IHSG sejalan dengan pergerakan mayoritas indeks di Asia yang dibuka turun.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,15 persen 6.346, 38 dibandingkan penutupan pada akhir pekan lalu yang berada di posisi 6.356,16.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,15 persen 6.346, 38 dibandingkan penutupan pada akhir pekan lalu yang berada di posisi 6.356,16.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik bergerak di zona negatif pada perdagangan hari ini, Senin (22/3). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 0,15 persen 6.346, 38 dibandingkan penutupan pada akhir pekan lalu yang berada di posisi 6.356,16. 

Pelemahan IHSG ini sejalan dengan pergerakan mayoritas indeks saham di Asia yang dibuka turun. Phillip Sekuritas Indonesia melihat IHSG berpeluang melemah terbatas pada hari ini. 

Baca Juga

"Investor mengambil sikap hati-hati setetlah The Fed minggu lalu memutuskan untuk tidak memperpanjang regulasi perbankan yang bernama Supplementary Leverage Ratio (SLR)," tulis Phillip Sekuritas Indonesia dalam risetnya, Senin (22/3). 

SLR merupakan sebuah peraturan yang mengharuskan perbankan menyisihkan modal minimum. Pada April 2020 lalu, The Fed mengatakan tidak akan memasukan simpanan perbankan dalam bentuk surat utang Pemerintah AS (US Treasury) dan simpanan di bank sentral dalam perhitungan SLR. 

Perbankan telah memperingatkan kebijakan tidak memperpanjang SLR dapat memaksa mereka mengurangi pembelian US Treasury serta mengurangi penyaluran kredit. Pejabat The Fed merasa yakin keputusan ini tidak akan mengurangi tingkat likuiditas di pasar surat utang Pemerintah AS karena perbankan memiliki posisi permodalan yang kuat. 

Selain itu, menurut riset, investor juga mulai mengalihkan perhatian pada prospek kenaikan pajak yang dapat mengancam reli di pasar saham AS. Hal ini seiring dengan pemerintahan Presiden Joe Biden yang mulai bergerak merealisasikan janji kampanye dan mencari cara untuk membiayai rencana belanja Pemerintah AS. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement