Jumat 26 Mar 2021 22:44 WIB

Ketua DPD RI Imbau Sekolah Tatap Muka Dilakukan Bertahap

Sebanyak 14 Provinsi yang dinyatakan siap menjalankan sekolah tatap muka

Red: Hiru Muhammad
Pelajar mengerjakan soal ujian matematika di SMP Negeri 2 Tarokan, Kediri, Jawa Timur, Rabu (24/3/2021). Meskipun pembelajaran masih secara daring, pemerintah daerah setempat mengizinkan sekolah tingkat SMP hingga SMA menggelar Ujian Satuan Pendidikan (USP) secara tatap muka dengan menerapkan protokal kesehatan COVID-19.
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Pelajar mengerjakan soal ujian matematika di SMP Negeri 2 Tarokan, Kediri, Jawa Timur, Rabu (24/3/2021). Meskipun pembelajaran masih secara daring, pemerintah daerah setempat mengizinkan sekolah tingkat SMP hingga SMA menggelar Ujian Satuan Pendidikan (USP) secara tatap muka dengan menerapkan protokal kesehatan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengimbau rencana sekolah tatap muka yang dilakukan di 14 provinsi di Tanah Air diterapkan bertahap untuk mencegah penyebaran Covid-19."Bertahap pelaksanaannya agar protokol kesehatan bisa dijalankan maksimal," ujarnya di sela kunjungan kerjanya di Surabaya, Jumat (26/3).

Sebanyak 14 Provinsi yang dinyatakan siap menjalankan sekolah tatap muka yakni Jawa Barat, DI Yogyakarta, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, dan Sulawesi Barat. Meski para siswa sudah ingin kembali ke bangku sekolah, ditambah memiliki ikatan perasaan dalam proses belajar mengajar, namun ia berharap tidak dilakukan tergesa-gesa. Senator asal daerah pemilihan Jawa Timur tersebut mengingatkan agar sekolah tatap muka tidak langsung sekaligus dibuka 100 persen.

Mengingat, kata LaNyalla, masih ada dan masih terjadi kasus-kasus guru atau tenaga lainnya dan siswa yang terpapar Covid-19."Untuk itu, pastikan dahulu keamanan siswa, guru, dan perangkat sekolah lainnya sebelum sekolah tatap muka," ucap mantan ketua umum PSSI tersebut.

Alumnus Universitas Brawijaya Malang itu mengatakan, sekolah wajib menjalankan protap pelaksanaan tatap muka dengan tahapan yang telah ditetapkan."Kami juga meminta kepada pemerintah daerah yang akan membuka sekolah tatap muka untuk betul-betul mempersiapkan serta memastikan keamanannya. Jangan sampai setelah dibuka, sekolah justru menjadi klaster baru Covid-19," tutur dia.

Di sisi lain, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat jumlah penambahan kasus sembuh Covid-19 lebih banyak dari penambahan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 pada 26 Maret 2021. Kasus sembuh dari Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 5.679 orang, sehingga menjadi 1.322.878 orang. Sedangkan, kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penambahan sebanyak 4.982 orang, menjadi 1.487.541 orang.Kasus meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 85 orang, sehingga total menjadi 40.166 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement