Senin 29 Mar 2021 19:07 WIB

Guru Besar FIK UI Gagas Pentingnya Keluarga Lindungi Lansia

Covid-19 berdampak pada fisik, psikologis, sosial, ekonomi keluarga dan lansia

Red: Hiru Muhammad
Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D memimpin Upacara Pengukuhan Delapan Profesor UI yang akan dilangsungkan secara daring pada Sabtu, 27 Maret 2021. Salah satu Guru Besar Tetap yang dikukuhkan yaitu Prof. Junaiti Sahar, S.Kp., M. App. Sc., Ph.D sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Keperawatan UI (FIK UI).
Foto: istimewa
Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D memimpin Upacara Pengukuhan Delapan Profesor UI yang akan dilangsungkan secara daring pada Sabtu, 27 Maret 2021. Salah satu Guru Besar Tetap yang dikukuhkan yaitu Prof. Junaiti Sahar, S.Kp., M. App. Sc., Ph.D sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Keperawatan UI (FIK UI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D memimpin Upacara Pengukuhan Delapan Profesor UI yang akan dilangsungkan secara daring pada Sabtu, 27 Maret 2021. Salah satu Guru Besar Tetap yang dikukuhkan yaitu Prof. Junaiti Sahar, S.Kp., M. App. Sc., Ph.D sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Keperawatan UI (FIK UI).  Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Junaiti Sahar memaparkan pidato berjudul “Peran Perawat Komunitas dalam Meningkatkan Ketangguhan Keluarga dengan Lansia di Era Adaptasi Kebiasaan Baru.”

Sejak pertama kali dilaporkan kasus Covid-19 di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus Covid-19 ini telah menyebar dengan cepat ke 216 negara di dunia, dan WHO telah menetapkannya sebagai pandemi. Pandemi Covid-19 berdampak pada fisik, psikologis, sosial, ekonomi keluarga termasuk lansia. Lansia termasuk populasi rentan tertular Covid-19 akibat terjadinya penurunan fungsi organ termasuk jumlah sel T dan penurunan psikososial sejalan bertambahnya usia, sehingga berdampak pada penurunan daya tahan tubuh.

Kondisi ini yang menimbulkan satu atau lebih terjadinya penyakit kronis seperti Hipertensi, Diabetes Melitus, gangguan pernafasan dan lain-lain, kondisi ini yang memperburuk apabila lansia terpapar Covid-19 akan lebih sulit untuk ditangani bahkan bisa berkontribusi terhadap terjadinya kematian.

“Upaya tenaga kesehatan termasuk perawat komunitas membangun ketangguhan keluarga menjadi sangat penting dilakukan, melalui berbagai peran perawat komunitas sebagai provider, edukator, fasilitator, penemu kasus, kordinator, leader/manajer serta peneliti.” Ujar Prof Junaiti Sahar

Pada pidato yang disampaikan, Prof. Junaiti Sahar fokus terhadap peran provider atau pemberi asuhan keperawatan. Perawat komunitas atau yang biasa disebut dengan Perkesmas melalui serangkaian intervensi keperawatan yang dilakukan saat kunjungan rumah dengan melakukan asuhan keperawatan, diharapkan dapat menyiapkan keluarga dengan lanjut usia untuk meningkatkan ketangguhan keluarga, dalam menghadapi situasi berisiko dan mempersiapkan keluarga dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru. 

Prof Junaiti Sahar mengungkapkan “Keberhasilan mengatasi berbagai masalah yang dialami anggota keluarga di bawah kesulitan yg dihadapi pada era adaptasi kebiasaan baru memungkinkan mereka berkembang dengan kehangatan, dukungan, dan kohesi sehingga mampu bertahan secara sehat dan tetap produktif menjadikan keluarga tangguh.”

Pada kesempatan ini Prof Junaiti Sahar mengusulkan kepada Menteri Kesehatan RI untuk dapat meningkatkan kualifikasi perawat minimal ners dan juga jumlah perawat, sehingga kegiatan asuhan di luar gedung puskesmas dapat dilakukan optimal serta menempatkan minimal ners spesialis keperawatan komunitas di tingkat kabupaten kota yang dapat melakukan penyeliaan pelayanan dan asuhan kepawatan komunitas sekaligus sebagai rujukan asuhan keperawatan dengan masalah yang lebih kompleks. Prof Junaiti Sahar menyakini hal ini dapat merupakan solusi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement