Selasa 30 Mar 2021 19:43 WIB

Adira Insurance Peduli Petakan Profil Keselamatan Jalan

Rata-rata tiga orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan di Indonesia. 

Red: Agus Yulianto
Webinar Indonesia Road Safety Award (IRSA) dengan tema 'Indonesia Bangkit: Pulihnya Mobilitas dan Tingkatkan Kesadaran Berperilaku Aman dan Selamat saat Berada di Jalan', Selasa (30/3).
Foto: Istimewa
Webinar Indonesia Road Safety Award (IRSA) dengan tema 'Indonesia Bangkit: Pulihnya Mobilitas dan Tingkatkan Kesadaran Berperilaku Aman dan Selamat saat Berada di Jalan', Selasa (30/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 menimbulkan dampak negatif yang luas terhadap berbagai sektor secara nasional maupun global. Kebijakan social distancing (jaga jarak dan menghindari kerumunan) yang diterapkan di seluruh dunia, juga telah menurunkan aktivitas dan pergerakan masyarakat secara drastis di seluruh kota, termasuk di Indonesia. 

Dampaknya, terjadi penurunan yang signifikan pada volume kendaraan di jalan dan jumlah penumpang pada berbagai moda transportasi umum. Hal ini yang juga menyebabkan turunnya angka kasus kecelakaan lalu lintas di jalan raya sepanjang 2020.

Menurut Polda Metro Jaya Bidang Lalu Lintas, pada masa pandemi Covid-19, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) pada sepanjang 2020 menurun hingga 7.565 kasus. Meskipun angka ini turun dari angka sebelum pandemi, namun masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan penurunan volume kendaraan di jalan raya dan kasus kecelakaan yang hanya turun 15 persen atau 8.877 kasus dibandingkan tahun 2019.

Data tersebut menunjukkan bahwa risiko kecelakaan lalu lintas tidak hanya bergantung pada situasi lalu lintas. Menurut data Kepolisian yang dihimpun oleh Kominfo (2017), rata-rata 3 orang meninggal setiap jam akibat kecelakaan jalan di Indonesia. 

Data yang sama menyatakan, tiga penyebab utama kecelakaan lalu lintas. Antara lain faktor manusia (61 persen), yang berkaitan dengan kemampuan serta karakter pengemudi, faktor prasarana dan lingkungan (30 persen), dan  faktor kendaraan (9 persen). Salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas adalah perilaku pengemudi yang tidak aman. Melihat tingginya angka fatalitas kecelakaan lalu lintas, PT. Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance) menyadari pentingnya meningkatkan kepedulian masyarakat akan keselamatan jalan. 

Direktur Adira Insurance, Wayan Pariama, mengungkapkan, Adira Insurance menggagas program CSR “I Wanna Get Home Safely” (IWGHS). Sebuah kampanye yang menggaungkan pesan keselamatan jalan bagi masyarakat luas di Indonesia yang kini sudah berjalan selama lebih dari 10 tahun. 

"Kami melihat bahwa untuk meningkatkan kesadaran berperilaku aman dan selamat, diperlukan edukasi keselamatan berkendara yang meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pengguna jalan,” ujar Wayan dalam Webinar Indonesia Road Safety Award (IRSA) dengan tema 'Indonesia Bangkit: Pulihnya Mobilitas dan Tingkatkan Kesadaran Berperilaku Aman dan Selamat saat Berada di Jalan', Selasa (30/3).

Salah satu program dalam IWGHS adalah Indonesia Road Safety Award (IRSA). IRSA merupakan penghargaan kepada Pemerintah Kota dan Kabupaten yang memiliki penerapan tata kelola keselamatan jalan terbaik di Indonesia. 

IRSA digagas dengan tujuan untuk menurunkan angka kecelakaan dan fatalitasnya di Indonesia dan mengajak seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah, pihak lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, masyarakat dan berbagai pihak lainnya untuk peduli terhadap keselamatan jalan.

Tahun ini, menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19, Adira Insurance melakukan beberapa penyesuaian dalam pelaksanaan IRSA demi mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh peserta, serta mendukung instruksi Pemerintah untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19. 

 

photo
Lima tewas dan tiga terluka dalam kecelakaan maut antara kendaraan Daihatsu Grand Max Pick Up dan Suzuki APV di jalan tol Cipali, KM 154.800 A Kabupaten Majalengka. - (Dok Polres Majalengka )

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement