Selasa 30 Mar 2021 23:22 WIB

Batam Susun Prokes Travel Bubble dengan Singapura

Koridor travel bubble yang aman dengan Singapura mulai dibuka pada 21 April 2021.

Red: Nidia Zuraya
Pengunjung berfoto di dalam kawasan Kebun Raya Batam, Batam, Kepulauan Riau, Ahad (28/3/2021).
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Pengunjung berfoto di dalam kawasan Kebun Raya Batam, Batam, Kepulauan Riau, Ahad (28/3/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau hingga kini masih menyusun rencana penerapan protokol kesehatan dalam penerapan koridor gelembung perjalanan yang aman atau safe travel bubble dengan Singapura."Kami sedang menyusun protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Selasa (30/3).

Rencananya, ujar dia, koridor gelembung perjalanan yang aman dengan Singapura mulai dibuka pada 21 April 2021. Untuk Batam, pemerintah merencanakan membuka kawasan wisata Nongsa.

Baca Juga

Ardi menyatakan Pemkot Batam bersama pihak-pihak terkait masih membicarakan berbagai kebijakan yang akan diterapkan dalam pembukaan perbatasan Indonesia-Singapura secara terbatas itu. Termasuk kemungkinan mengizinkan wisatawan lokal dapat masuk ke Nongsa saat safe travel bubble dilaksanakan.

"Masih dalam perbincangan," kata Ardi. Pemkot Batam membentuk tim persiapan pelaksanaan gelembung perjalanan atau travel bubble Singapura dengan kawasan pariwisata Nongsa di kota setempat.

Wali Kota Batam Muhammad Rudi mengatakan tim akan membahas teknis operasional penerapan protokol kesehatan di Nongsa, apabila gelembung perjalanan yang aman diterapkan untuk pariwisata, sesuai arahan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Wali Kota mengingatkan, perbatasan boleh dibuka secara terbatas untuk pariwisata, demi meningkatkan kembali ekonomi kota. 

Namun harus dengan aturan tegas, jangan sampai ada kasus penularan Covid-19 di sana."Kalau jadi contoh, jadilah sempurna. Jangan contoh, tahu-tahu yang datang ada yang kena Covid-19, buyar dong. Maka SOP-nya bagaimana," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement