Kamis 01 Apr 2021 13:05 WIB

Sidang Isbat Ramadhan Digelar Daring dan Luring 12 April

Sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal awal Ramadhan.

Red: Ani Nursalikah
Sidang Isbat Ramadhan Digelar Daring dan Luring 12 April. Tim Rukyatul Hilal Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu melihat posisi bulan dengan teleskop terprogram saat pengamatan hilal untuk menentukan Idul Fitri di Pantai Tapak Paderi, Bengkulu, Jumat (22/5/2020). Tim Rukyatul Hilal Bengkulu tidak melihat bulan dalam kegiatan itu karena kondisi cerah namun berawan dan bersadarkan keputusan sidang isbat awal Syawal 1441 Hijriah yang digelar Kementerian Agama di Jakarta menetapkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020
Foto: ANTARA/DAVID MUHARMANSYAH/
Sidang Isbat Ramadhan Digelar Daring dan Luring 12 April. Tim Rukyatul Hilal Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bengkulu melihat posisi bulan dengan teleskop terprogram saat pengamatan hilal untuk menentukan Idul Fitri di Pantai Tapak Paderi, Bengkulu, Jumat (22/5/2020). Tim Rukyatul Hilal Bengkulu tidak melihat bulan dalam kegiatan itu karena kondisi cerah namun berawan dan bersadarkan keputusan sidang isbat awal Syawal 1441 Hijriah yang digelar Kementerian Agama di Jakarta menetapkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat (penentuan) 1 Ramadhan 1442 Hijriyah secara daring maupun luring pada Kamis 12 April.

"Insya Allah, sidang isbat awal Ramadhan digelar 12 April 2021. Karena masih pandemi, sidang akan kembali digelar secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan," ujar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (1/4).

Baca Juga

Jumlah peserta yang hadir dibatasi sesuai ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Beberapa di antara peserta hanya boleh berpartisipasi melalui telekonferensi melalui jaringan internet.

Sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal awal Ramadhan dan pelaksanaan rukyatul hilal. Secara hisab, posisi hilal awal Ramadan 1442 H sudah di atas ufuk berkisar antara 2 derajat 37 menit sampai 3 derajat 36 menit.

Hasil hisab ini kemudian dikonfirmasi melalui Rukyatul Hilal yang akan digelar di 86 titik di seluruh Indonesia. "Di Jakarta, rukyatul hilal antara lain akan dilaksanakan di gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Kepulauan Seribu, Masjid KH Hasyim Asy'ari, dan Masjid Al Musyari'in Basmol," katanya.

Menurutnya, pelaksanaan sidang isbat oleh Kementerian Agama sesuai dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijjah. Sidang isbat selalu digelar pada 29 bulan sebelumnya pada kalender Hijriyah.

Misalnya, sidang isbat awal Ramadhan digelar pada 29 Syaban, awal Syawal digelar 29 Ramadan. Sidang isbat akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, Dubes negara sahabat, perwakilan ormas, Lapan, BMKG, dan undangan lainnya. "Sidang isbat akan dipimpin oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Kami juga mengundang pimpinan MUI dan Komisi VIII untuk hadir dalam sidang," kata dia.

Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim mengatakan sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag.

Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung. Tahap kedua, sidang isbat awal Ramadhan yang akan digelar setelah sholat maghrib. Tahap ini digelar secara tertutup.

"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh menteri agama yang akan disiarkan TVRI dan medsos Kemenag," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement