Selasa 06 Apr 2021 00:25 WIB

Anak Muda Yogyakarta Dapat Kesempatan Beasiswa ke India

India menawarkan beasiswa bidang IT dan keperawatan.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pencarian beasiswa dan belajar TOEFL (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pencarian beasiswa dan belajar TOEFL (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah India menawarkan dua program beasiswa untuk generasi muda di DIY. Beasiswa yang ditawarkan diantaranya beasiswa di bidang informasi teknologi (IT) dan kesehatan, dalam hal ini beasiswa keperawatan.

Duta Besar India untuk Indonesia, Manoj Kumar Bharti mengatakan, per tahunnya ada ratusan program beasiswa dari Pemerintah India untuk Indonesia. Untuk program beasiswa bagi DIY, pihaknya menargetkan generasi muda yang memiliki pengalaman kerja untuk diberikan pelatihan (training).

Baca Juga

"Untuk DIY sendiri kita ada 64 jenis beasiswa yang kami sediakan dan tidak dipungut biaya sama sekali," kata Manoj usai berkunjung ke Kantor Gubernur DIY, Senin (5/4).

Manoj menyebut, berbagai program yang ditawarkan tersebut penting untuk saling mendukung antara India dan DIY. Terlebih, DIY dinilai sebagai daerah yang paling representatif untuk mengembangkan program beasiswa tersebut.

Manoj menilai DIY memiliki fasilitas yang mendukung untuk mengembangkan pendidikan. "Saya lihat DIY adalah tempat yang nyaman, dengan masyarakat yang masih kental memiliki budaya, serta merupakan daerah dengan kesadaran pendidikan tinggi. Fasilitasnya juga sangat mendukung, sehingga ide program ini sangat cocok," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan 500 pelatihan pendek (shortcourse) bagi DIY. Pemda DIY pun memberi lampu hijau untuk dijalankannya program-program tersebut.

"Sri Sultan (Gubernur DIY) memberi lampu hijau, Sri Sultan sempat menekankan pentingnya menjalin kerja sama dengan India. DIY dan India perlu saling mendukung untuk lebih berkembang," kata Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM) DIY, Agus Priyono.

Terkait program beasiswa kesehatan, diharapkan nantinya penerima beasiswa sudah mengantongi commonwealth. Sehingga, kata Agus, dapat mempermudah para penerima beasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya secara luas.

"Tadi Pak Gubernur meminta untuk para nakes ini mendapatkan sertifikat penyetaraan semi internasional ini. Sehingga, apabila mereka lulus sertifikat ini bisa dipakai untuk bekerja di Singapura, atau daerah lain tanpa repot lagi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement