Rabu 07 Apr 2021 09:56 WIB

UMKM Batik Berdayakan Penyandang Difabel

Program ini harapannya dapat membantu teman-teman difabel sebagai penerima manfaat

Red: Gita Amanda
UMKM Batik ini selain melestarikan budaya lokal dengan batik genturan khas Cianjurnya, para pengrajin maupun pekerjanya merupakan penyandang difabel, sehingga program ini harapannya dapat membantu teman-teman difabel sebagai penerima manfaat program.
Foto: Dompet Dhuafa
UMKM Batik ini selain melestarikan budaya lokal dengan batik genturan khas Cianjurnya, para pengrajin maupun pekerjanya merupakan penyandang difabel, sehingga program ini harapannya dapat membantu teman-teman difabel sebagai penerima manfaat program.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Batik tidak hanya dari Pekalongan, Yogyakarta maupun Solo, ternyata di Cianjur mempunyai batik khas. Melalui program penguatan UMKM Batik yang merupakan program pendampingan UMKM lokal dilakukan oleh Karya Masyarakat Mandiri (KMM) selaku pelaksana program bekerja sama dengan CSR PT TIV Plant Cianjur, fokus program pada penguatan usaha UMKM Batik yang sudah berjalan namun perlu ada peningkatan.

UMKM Batik ini selain melestarikan budaya lokal dengan batik genturan khas Cianjurnya, para pengrajin maupun pekerjanya merupakan penyandang difabel, sehingga program ini harapannya dapat membantu teman-teman difabel sebagai penerima manfaat program. Guna memastikan pencapaian fokus tersebut, program menempatkan pendamping lapang untuk mengawal kegiatan dilapangan berjalan dengan baik.

Adapun kegiatan Program Penguatan UMKM Batik tahun 2020 yaitu Penguatan Pemasaran; melalui Pembuatan Branding Lokasi Usaha, Penguatan Produksi; melalui Perbaikan layout workshop yang aman bagi difabel, Penguatan sarana produksi mitra difabel, Pelatihan teknis atau teknologis batik dan pelatihan leadership dan motivasi, penguatan manajemen usaha; pertemuan pendampingan.

Melalui pesan WhatsApp pada Selasa (6/4), menurut Hikmatullah selaku Community Development (Comdev) Karya Masyarakat Mandiri (KMM) Dompet Dhuafa mengatakan, usaha batik khas Cianjur sudah 10 tahun tepatnya dimulai pada tahun 2010. Adapun mulai mengakomodir dan memberdayakan penyadang difabel sudah berjalan selama tiga tahun.

"Nama unit usahanya Dahlia Batik. Teman-teman difabel berasal dari wilayah Cianjur dan beranggotakan 20 orang,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (7/4).

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَاِنْ كُنْتُمْ عَلٰى سَفَرٍ وَّلَمْ تَجِدُوْا كَاتِبًا فَرِهٰنٌ مَّقْبُوْضَةٌ ۗفَاِنْ اَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ الَّذِى اؤْتُمِنَ اَمَانَتَهٗ وَلْيَتَّقِ اللّٰهَ رَبَّهٗ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَۗ وَمَنْ يَّكْتُمْهَا فَاِنَّهٗٓ اٰثِمٌ قَلْبُهٗ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ ࣖ
Dan jika kamu dalam perjalanan sedang kamu tidak mendapatkan seorang penulis, maka hendaklah ada barang jaminan yang dipegang. Tetapi, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah kamu menyembunyikan kesaksian, karena barangsiapa menyembunyikannya, sungguh, hatinya kotor (berdosa). Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

(QS. Al-Baqarah ayat 283)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement