Lampung Gelar Upacara Adat Blangiran Sambut Ramadhan

Red: Ani Nursalikah

Kamis 08 Apr 2021 05:57 WIB

Muda-mudi melakukan ritual Belangiran atau mandi suci jelang Ramadhan di sungai Kali Akar, Batu Putu, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (7/4/2021). Belangiran merupakan tradisi yang bertujuan meyucikan hati sebagai bekal memasuki bulan Ramadhan agar dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusuk. Foto: ARDIANSYAH/ANTARA Muda-mudi melakukan ritual Belangiran atau mandi suci jelang Ramadhan di sungai Kali Akar, Batu Putu, Bandar Lampung, Lampung, Rabu (7/4/2021). Belangiran merupakan tradisi yang bertujuan meyucikan hati sebagai bekal memasuki bulan Ramadhan agar dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan khusuk.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Provinsi Lampung bersama organisasi sosial kemasyarakatan, Lampung Sai, menggelar upacara adat Blangikhan di Bumi Kedaton Resort, Bandarlampung, Rabu (7/4). Upacara adat Blangikhan digelar guna menyambut Ramadhan 1442 Hijriyah.

Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto menyatakan kegiatan Blangikhan atau mandi bersama di sungai merupakan simbol penyucian hati dalam menghadapi Ramadhan agar dapat menjalani ibadah puasa dengan lancar. "Blangikhan ini budaya turun-temurun yang diwariskan oleh leluhur dan banyak pelajaran berharga bagi masyarakat Lampung," katanya.

Baca Juga

Selain itu, katanya, upaya ini termasuk melestarikan budaya agar tidak lekang, termakan zaman. Kegiatan ini juga untuk meningkatkan aktivitas sektor pariwisata serta proses penyucian hati dari iri, benci, dendam, dan sombong sehingga setiap orang menjalankan ibadah puasa dengan baik.

Ketua DPP Lampung Sai Komjen Pol (Purn) Sjachroedin Z.P. menyatakan bersyukur masih diberi kesempatan bersilaturahim dengan Pemerintah Provinsi Lampung dan masyarakat setempat sebelum memasuki Ramadhan serta melaksanakan tradisi Blangikhan.

"Saya bersyukur kegiatan ini didukung penuh oleh Pak Gubernur, Pak Sekda, Pemerintah Provinsi Lampung, dan banyak pihak lainnya, karena acara adat Blangikhan ini salah satu adat budaya Lampung yang harus dilestarikan," kata mantan gubernur Lampung dua periode itu.

Baca juga : Setan Dibelenggu Saat Ramadhan, Mengapa Maksiat Masih Marak?

Ia juga menyatakan kesiapan Lampung Sai membantu pemerintah daerah dalam mendorong pelestarian budaya setempat. Blangikhan atau Blangiran adalah tradisi menyucikan diri dengan mandi bersama di sungai sebelum Ramadhan.

Tradisi masyarakat Lampung ini mengandung filosofi tentang penyucian diri, membersihkan diri dari segala macam kotoran, baik jasmani maupun rohani agar mampu menjalankan ibadah puasa dengan baik dan lancar. Pada pelaksanaan Blangikhan 2021, Pemerintah Provinsi Lampung bersama Lampung Sai menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena masih pandemi Covid-19.

Muli mekhanai (pemudi dan pemuda Lampung), peserta Blangikhan beserta tamu undangan dibatasi dan wajib menerapkan protokol kesehatan sesuai arahan petugas Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Kegiatan Blangikhan dimulai dengan ritual pembacaan doa.

Setelah itu, puluhan muli mekhanai berbaris rapi dengan membawa talam berisi air langir, tangkai padi, kembang setaman dan bakaran merang padi atau sekam. Usai membasuh wajah dan bagian anggota tubuh dengan air tersebut, satu persatu muli mekhanai masuk sungai untuk mandi bersama. Setelah proses mandi bersama, dilanjutkan dengan menebar bibit ikan dan cuak mengan atau makan bersama