Jumat 09 Apr 2021 18:44 WIB

Pemkab Garut Pastikan Stok Pangan dalam Kondisi Aman

Masyarakat diimbau untuk tetap berbelanja dengan bijaksana

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Ramadhan dalam kondisi aman. Harga sembako juga dinilai masih dalam batas wajar.
Foto: bayu adji p
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Ramadhan dalam kondisi aman. Harga sembako juga dinilai masih dalam batas wajar.

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang Ramadhan dalam kondisi aman. Harga sembako juga dinilai masih dalam batas wajar.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Garut, Nia Gania Karyana, mengatakan, pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar. Menurut dia, harga sembako, khususnya cabai, yang semula melonjak tinggi sudah mengalami penurunan drastis. 

“Kemarin saya sudah melakukan sidak di empat pasar di Pasar Wanaraja, Kadungora, Limbangan dan Leles. Alhamdulillah bahan pokok penting tersedia. Yang lebih menggembirakan cabe merah yang semula Rp 120 ribu sudah turun ke Rp 80 ribu dan Rp 60 ribu,” kata dia melalui keterangan resmi, Jumat (9/4).

Ia menambahkan, pihaknya akan menambah jumlah LPG 3 kilogram agar tak terjadi kelangkaan. Bahkan, diharapkan penambahan pasokan LPG dapat memicu peningkatan produksi makanan di masyarakat. "Kita sudah mengajukan tambahan ke Pertamina,” ujar dia.

Nia mengimbau masyarakat untuk tetap berbelanja dengan bijaksana, baik saat menjelang Ramadhan maupun saat Ramadhan. Sebab, adanya panic buying hanya dinilai akan membuat persediaan barang di pasar kurang. Akibatnya, harga-harga menjadi naik. 

Ia meminta masyarakat belanja secara wajar. Apalagi telah dipastikan bahwa ketersediaan sembako di Kabupaten Garut dapam kondisi aman.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Garut, Yudi Hernawan mengatakan, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) untuk menjaga stabilitas harga bahan sembako. Sebab, momen menjelang Ramadhan biasanya selalu terjadi kenaikan harga yang melambung tinggi di lapangan.

“Kami terus mengambil langkah-langkah antisipatif memastikan ketersediaan stabilitas harga bahan pokok strategis. Apalagi dalam kondisi sekarang masyarakat daya belinya masih belum pulih akibat Covid-19,” kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement