Senin 12 Apr 2021 16:57 WIB

Kemendikbud Bidik 20 Ribu Mahasiswa Ikut Program Pertukaran

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka akan dimulai semester depan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka pada Senin (12/4). Program ini akan dimulai semester depan dan ditargetkan diikuti 20 ribu mahasiswa dari seluruh Indonesia.

Pendaftaran akan dibuka terlebih dulu untuk perguruan tinggi dan dosen pada April 2021. Sementara itu, pendaftaran untuk mahasiswa akan mulai dibuka pada Juli 2021 dengan mengakses bit.ly/PertukaranMahasiswaMerdeka.

"Pendaftaran dibuka untuk perguruan tinggi dan dosen terlebih dahulu untuk memberikan waktu bagi mereka merancang berbagai aktivitas bertema kebhinekaan serta mempersiapkan mata kuliah dan infrastruktur kampus untuk pelaksanaan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam, dalam telekonferensi, Senin.

Program ini memungkinkan terjadinya pertukaran mahasiswa antarpulau baik dari PTN ke PTS maupun sebaliknya. Perguruan tinggi wajib memberikan konversi dan pengakuan sistem kredit semester (SKS) sebanyak 20 SKS bagi mahasiswa yang mengikuti program ini.

Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa dari semester tiga hingga semester delapan. Selain memberikan kesempatan belajar di kampus lain bagi mahasiswa, dalam program ini mahasiswa akan mengeskplorasi keragaman kebudayaan Indonesia melalui pembelajaran Modul Nusantara.

Di dalam Modul Nusantara terdapat empat jenis kegiatan utama. Pertama, Kegiatan kebhinekaan yaitu mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan eksplorasi keragaman di daerah perguruan tinggi penerima.

Kedua, kegiatan inspirasi yaitu mahasiswa berdiskusi dengan figur-figur inspiratif daerah. Ketiga, kegiatan refleksi yakni mahasiswa merefleksikan pengalaman kegiatan kebhinekaan dan inspirasi. Keempat, kegiatan kontribusi sosial yakni mahasiswa melaksanakan kegiatan sosial yang memberikan kontribusi kepada masyarakat di daerah perguruan tinggi penerima.

Program ini didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Direktur Beasiswa LPDP, Kementerian Keuangan, Dwi Larso menyampaikan dukungannya kepada Kemendikbud. "Kita mensupport atas program Kemendikbud salah satunya Kampus Merdeka," kata dia.  

Dwi mengatakan, terkait Kampus Merdeka di lingkup nasional, pihaknya memberi dukungan kepada program Kampus Mengajar, proyek wirausaha, magang bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Termasuk juga studi independen yang berbasis micro credential.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement