Selasa 13 Apr 2021 19:26 WIB

Turki-Mesir Ingin Perkuat Hubungan dan Saling Hormati

Hubungan Turki Mesir memanas sejak kejatuhan Presiden Muhammad Mursi pada 2013

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukri (Foto file - Anadolu Agency)
Foto: Anadolu
Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukri (Foto file - Anadolu Agency)

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shukri memuji langkah Turki baru-baru ini untuk membangun dialog diplomatik dengan Kairo.

Dalam sebuah wawancara dengan TV Mesir Al Kahera Wal Nas pada Ahad malam, Shukri mengatakan Kairo ingin menjalin hubungan dan menciptakan dialog dengan Turki untuk kepentingan kedua negara.

"Kami menghargai pernyataan dan tindakan Turki baru-baru ini. Mesir ingin menjalin dialog untuk kepentingan kedua negara dan memiliki hubungan berdasarkan aturan hukum internasional, khususnya untuk tidak saling merugikan kepentingan masing-masing," kata Shukri.

Pada Sabtu, Menlu Turki Mevlut Cavusoglu berbincang dengan sejawatnya dari Mesir melalui telepon dan saling mengucapkan salam dan semangat menjelang bulan suci Ramadhan.

Langkah itu didahului oleh pernyataan lain pada Kamis dari Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly, dia berterima kasih kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas upaya Ankara selama masa jabatannya sebagai Ketua Kelompok Negara D-8.

Beberapa minggu lalu, Ankara dan Kairo saling mengirimkan sinyal positif untuk menjalin kontak dan dialog, termasuk kemungkinan mengadakan pembicaraan tentang perbatasan laut mereka di Mediterania Timur.

Turki telah melanjutkan kontak diplomatik dengan Mesir dan menginginkan kerja sama lebih lanjut. Ini adalah pengumuman kontak diplomatik pertama setelah militer Mesir menggulingkan seorang presiden Ikhwanul Muslimin yang dekat dengan Ankara, Muhammad Mursi, pada 2013.

Mencairnya hubungan antara dua kekuatan regional itu dapat berdampak di sekitar Timur Tengah. Kairo dan Ankara berusaha memengaruhi peristiwa di berbagai titik panas dan berdiri di sisi yang berlawanan dalam sengketa maritim Mediterania.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement