Rabu 14 Apr 2021 02:16 WIB

Capaian Vaksinasi Covid-19 Lansia di Kalteng Masih Rendah

Target vaksinasi lansia di Kalteng sebanyak 191.817 orang.

Red: Yudha Manggala P Putra
Warga mengikuti vaksinasi COVID-19 di Kampung Tangguh Jaya Cideng, Jakarta, Sabtu (10/4). Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, menargetkan program vaksinasi massal ini selama enam bulan ke depan. Adapun sasarannya kaum lanjut usia (lansia) dan pelayan publik yang sering berinteraksi dengan masyarakat. Pelaksanakan vaksinasi tersebut dilakukan di 500 Kampung Tangguh Jaya (KTJ), sejumlah pusat perbelanjaan, serta tempat umum lainnya. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga mengikuti vaksinasi COVID-19 di Kampung Tangguh Jaya Cideng, Jakarta, Sabtu (10/4). Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran, menargetkan program vaksinasi massal ini selama enam bulan ke depan. Adapun sasarannya kaum lanjut usia (lansia) dan pelayan publik yang sering berinteraksi dengan masyarakat. Pelaksanakan vaksinasi tersebut dilakukan di 500 Kampung Tangguh Jaya (KTJ), sejumlah pusat perbelanjaan, serta tempat umum lainnya. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul mengatakan hingga mendekati pertengahan April 2021 capaian vaksinasi Covid-19 dengan sasaran kaum lansia masih terbilang rendah.

"Memang yang masih rendah adalah capaian target vaksinasi lansia, sehingga ini menjadi salah satu fokus kita," kata Suyuti di Palangka Raya, Selasa (13/4).

Berdasarkan data yang dirilis Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng pada Senin (12/4) pukul 15.00 WIB, target vaksinasi lansia sebanyak 191.817 orang dan realisasi vaksin satu sebanyak 4.073 orang dan vaksin dua 724 orang.

Dijelaskannya, baru-baru ini Kalteng kedatangan kembali sebanyak dua ribu vial lebih vaksin dan telah didistribusikan dengan pesan, bahwa sekitar 60 persen diperuntukkan bagi lansia.

Kebijakan ini sebagai perlindungan kepada para lansia, agar tidak perlu bersaing dengan kaum muda dan masih prima yang merupakan pelayan publik, untuk mendapatkan vaksinasi.

"Lansia ini perlu menjadi prioritas, meski jumlah mereka yang terpapar jauh lebih rendah dari kelompok umur lain, tetapi angka kematian paling tinggi ada di lansia," ungkapnya.

Suyuti memaparkan masih rendahnya capaian vaksinasi lansia disebabkan banyak hal, diantaranya keterbatasan fisik maupun tidak adanya yang bisa mengantarkan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Untuk itu berbagai cara dilakukan untuk mendorong capaian realisasi vaksinasi lansia, seperti pemberian insentif bagi mereka yang belum menjadi sasaran pada tahap ini atau bukan termasuk pelayan publik.

Baca juga : Antar Lansia Vaksinasi, Satu Pengantar akan Divaksinasi

Insentifnya berupa pemberian vaksin apabila telah mengantarkan sebanyak dua orang lansia untuk divaksinasi, dengan catatan bahwa yang bersangkutan memenuhi kriteria vaksinasi.

"Kami juga mulai berkomunikasi dengan Biddokkes untuk mengadopsi metode daerah lain, misalnya adanya personel aparat yang membantu antar," terangnya.

Namun hal ini pihaknya sifatnya hanya mendukung dan menyambut baik, mengenai bisa terealisasi atau tidak pihaknya serahkan kepada pihak terkait. Suyuti menegaskan pada prinsipnya pihaknya menyambut baik bagi siapa pun yang bersedia berpartisipasi mengantarkan lansia untuk vaksinasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement